Kronologis Kejadian Yang Sebenarnya
Sambas (Kalbar) – Javanewsonline.co.id | Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan saya sebagai Kadis Perhubungan Kab Sambas perlu diluruskan biar tidak menjadi simpang siur seolah saya yang melakukan penganiayaan. Karena pemberitaan dibeberapa media online yang mengatakan saya melakukan penganiayaan tidak lah benar sama sekali.
Kronologis kejadian sebenarnya seperti ini, sekira pukul 17.30 saya dibonceng istri saya pulang dari membeli batu 2/3 untuk kebutuhan merehab rumah saya menggunakan sepeda motor. setibanya di belakang jalan Cemara menuju rumah saya, batu yang kami bawa tumpah, sehingga isteri saya menghentikan sepeda motor dan saya turun hendak memungut batu tersebut.
Tiba-tiba dari kejauhan saudara Habibi berlari sambil berteriak woiii kearah saya, entah apa maksud teriakan itu, saya tidak tau maksudnya?. Setelah saudara habibi mendekati saya dan seketika itu saudara Habibi menarik baju saya sambil mengajungkan jari telunjuk dan mengatakan, baru jadi Kadis perhubungan sudah kerawak, (bahasa daerah artinya Sombong), saya berusaha melepaskan cengkeraman pada baju saya dan menepis tangannya yang menunjuk-nunjuk kearah saya tepat didepan saya.
Kemudian terjadi pertengkaran antara saya dan saudara habibi. Dalam pertengkaran tersebut, saya tanya ada apa ini, lalu saudara habibi menjawab, hebat benar kau mau menghentikan permainan balon, dan saya jawab tidak ada izin Lokasi untuk permainan itu, lagi pula tempat tersebut hendak disimpan material untuk pekerjaan peningkatan pembangunan terminal.
Saya menyampaikan kepada saudara habibi, saya selaku Kadis perhubungan pengelola aset terminal, bahwa tempat permainan itu saya pastikan belum ada mengantongi izin yang kami keluarkan, baik secara tertulis maupun secara lisan, untuk penggunaan lokasi terminal, karena panitia penyelenggara tidak pernah berkordinasi kepada dinas perhubungan untuk melaksanakan acara di terminal.
Saudara habibi terus menunjuk-nunjuk saya dan mendorong saya, sambil mengatakan bahwa saya baru jadi Kadis saja sudah sombong. Kemudian dia menantang saya untuk menghentikan permainan, lalu saya jawab, mana pemilik permainan sambil menuju lokasi permainan. Saya berjalan menuju lokasi dan saudara Habibi terus mengejar dan mendorong saya, bahkan dari belakang hendak memukul saya dan tiba-tiba ada seseorang yang berusaha menghalangi tindakan habibi, yang hendak menyerang saya.
Kemudian datang Pemilik balon menghampiri saya dan saya sampaikan, “Bang besok permainan jangan di lokasi ini, karena hendak dibangun. Tapi saudara Habibi terus mengancam saya dengan telunjuk dan menyampaikan kata-kata, baru jadi Kadis saja sudah krewak (sombong), lalu saudara habibi mengatakan kalau Berani kau hentikan panggung disana. lalu saya menjawab, saya sangat mendukung kegiatan hiburan dipentas sana, karena tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan pembangunan Terminal, lalu kemudian saya diantar pulang oleh masyarakat kembali ke rumah.
Setelah beberapa jam kejadian, sekira pukul 20.00 malam kamis, saya langsung ke Polsek Pemangkat untuk melaporkan saudara Habibi yang telah berencana melakukan percobaan penganiyaan, serta melakukan penghinaan terhadap jabatan dan kehormatan saya, serta melakukan hal yang tidak menyenangkan dan menyerang kehormatan istri saya selaku perempuan, karena disaat kejadian saudara habibi meneriaki saya di dekat istri saya.
Jadi saya perlu luruskan, bahwa saya tidak pernah menyerang atau menghampiri saudara habibi dahulu, tetapi saudara habibi lah yang melakukan dan menghampiri saya sambil teriak-teriak sesuai dengan kronologis yang saya jelaskan dan kasus ini akan saya bawa ke proses hukum sampai pengadilan. (Usman)