JAKARTA – Javanewsonline.co.id | Sebanyak 14 gubernur dan penjabat (Pj.) gubernur serta 195 bupati, Pj. bupati, dan wali kota hadir dalam Rapat Koordinasi Perluasan Areal Tanam dan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Menteri Pertanian dan Menteri Dalam Negeri di Auditorium Gedung F, Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (7/6). Termasuk di antaranya, Pj. Bupati Bantaeng, Andi Abubakar, yang turut hadir dalam kegiatan ini.

Rapat koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam mengakselerasi peningkatan produksi pangan. Kabupaten Bantaeng, yang dikenal memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan, diharapkan dapat meningkatkan produktivitasnya melalui program ini.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyampaikan rasa syukurnya atas kepemimpinan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang merupakan pelopor swasembada pangan. Tito mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat dan tekad kuat Amran dalam mencapai kemandirian pangan.

“Indonesia pada tahun 2045 diproyeksikan menjadi salah satu negara terbesar di dunia. Hal ini sangat mungkin tercapai karena ekonomi yang kuat selalu didukung oleh produksi pangan yang melimpah. Negara yang mampu memproduksi pangan dalam jumlah besar akan memegang kendali,” ujar Tito.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menambahkan bahwa solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah optimasi melalui program pompanisasi. Amran yakin bahwa dengan menjalankan program ini, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan areal tanam dan produktivitas pangan di seluruh wilayah Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dan berdaulat dalam sektor pangan. (Agus)