Keerom – Javanewsonline.co.id | Ratusan perwakilan buruh yang bekerja di perkebunan sawit di Kabupaten Keerom mendatangi Kantor PT Tandan Sawita Papua (PT TSP) pada Selasa (24/10), dengan membawa petisi aspirasi yang berisi 15 tuntutan. Mereka menuntut agar para pimpinan PT TSP mengundurkan diri dari jabatannya, dengan alasan ketidakmampuan mereka dalam memimpin dan membina para karyawan buruh.

Tuntutan dari para buruh yang bekerja di perkebunan kelapa sawit ini muncul setelah mereka merasa mengalami diskriminasi dan perlakuan tidak adil selama lima tahun terakhir. Selain itu, para pekerja merasa bahwa pimpinan perusahaan ini telah membangun narasi yang merujuk kepada rasisme, se perti penolakan anak Papua untuk menduduki posisi pimpinan.

Erens Anderi, salah satu perwakilan karyawan, mengungkapkan bahwa selain masalah diskriminasi, mereka juga menghadapi kendala dalam jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan. Para buruh, termasuk pegawai tetap dan buruh harian lepas, hingga saat ini tidak mendapatkan jaminan kesehatan maupun ketenagakerjaan yang seharusnya disediakan.

Erens menegaskan bahwa jika para pimpinan PT TSP tidak me ngundurkan diri dari jabatan mereka, para pekerja akan menggelar mogok kerja tanpa menentukan batas waktu. Dalam aksi demonstrasi ini, para buruh mengajukan 15 tuntutan kepada pimpinan dan manajemen PT TSP. Tuntutan-tuntutan ini mencakup berbagai isu, mulai dari diskriminasi dan pemecatan pekerja hingga hak kesehatan dan ketenagakerjaan yang belum terpenuhi.

PT Tandan Sawita Papua adalah sebuah perusahaan sawit yang beroperasi di Kabupaten Keerom sejak tahun 2008. Perusahaan ini memiliki lima kebun sawit dan le bih dari 1.600 karyawan, termasuk pekerja tetap dan buruh harian le pas. Konflik dan permasalahan buruh di perusahaan ini telah menjadi perhatian selama beberapa tahun terakhir. (Pam)    

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *