Oleh : Jhojo Rumampuk

Jhojo Rumampuk

Berbagai asumsi muncul dengan adanya penerimaan dan penolakan masuknya pasar modern di Bumi Panua. Hal itu membuncah dikalangan masyarakat, sebab baru-baru ini masyarakat dibuat tercengang (kaget) oleh pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang membuat kesepakatan dari para Aleg, yang memperkenankan perusahaan retail masuk ke Kabupaten Pohuwato.

Menurut Wakil Ketua I Idris Kadji, dirinya sangat setuju jika kedua perusahaan tersebut masuk di Bumi Panua. Dengan alasan usaha tersebut tidak mengganggu perputaran ekonomi. Menurutnya, perusahaan retail akan menambah pemasukan daerah dan tidak akan mematikan pengusaha-pengusaha kecil seperti apa yang terjadi di daerah-daerah lain diluar Pohuwato.

Sementara, sejarah pasangan Syarif  Mbuinga dan Amin Haras tidak akan pernah dilupakan oleh seluruh masyarakat Pohuwato, karena ia telah mengukir sebuah perjuangan Pemerintah daerah yang memilih untuk mengutamakan peningkatan ekonomi kerakyatan lewat usaha-usaha kecil yang membuat perusahaan retail dianggap belum layak hadir di Pohuwato.

Dikutip dari diskusi yang pernah dilakukan bupati dengan masyarakat, bupati tidak setuju dengan masuknya perusahaan retail ke Bumi Panua, sebaliknya ia mendorong agar peningkatan ekonomi kerakyatan dapat terwujud di daerah Pohuwato lewat usaha-usaha kecil. Jadi untuk sementara, usulan kehadiran Perusahaan Retail belum bisa untuk daerah Pohuwato.

Sama halnya dengan DPRD kala itu, dimana Ketua Nasir Giasi sependapat dengan Pemerintah daerah untuk mengembangkan program ekonomi kerakyatan. Jika hadir mini market, maka apa yang dicita-citakan bersama pasti tidak akan terwujud.

Ketika saya (Penulis) berbincang-bincang dengan salah satu tokoh masyarakat yang namanya enggan disebutkan, ia mengatakan janganlah DPRD menghianati sebuah perjuangan Syah, karena dirinya menilai, langkah sepakat masuknya Perusahaan Retail adalah sebuah kesalahan terbesar jika hanya berfikir pada keuntungan daerah saja.

Ia juga mengatakan, jika hanya mengejar keuntungan daerah, lebih baik dicarikan regulasi baru, ia juga sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Yusuf Mbuinga beberapa saat lalu.

Saat ini Pohuwato butuh gagasan baru, Pohuwato harus lebih maju dengan cara berfikir sendiri dan dirinya siap memberikan sebuah konsep yang lebih pro kepada rakyat, tapi tidak kalah dengan konsep dari Perusahaan Retail.

Sebuah gagasan baru dengan konsep Swalayan yang Pro kepada rakyat, harus dibuat berdasarkan kultur yang ada disetiap kecamatan dan desa. Jika pemerintah mau, maka saya (Penulis) mengajak untuk memaparkan konsep ini dan berharap konsep ini dapat dikelola oleh BUMD jika alasan utama adalah Pendapatan Asli Daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *