Makassar (Sulsel) – Javanewsonline.co.id | Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel berkolaborasi dengan Polda Sulsel dalam pelaksanaan vaksinasi kedua dan booster, kepada siswa dan guru/tenaga pendidikan SMA/SMK/SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 dan 2, yang dilaksanakan di Kantor Disdik Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan KM 10 Tamalanrea Kota Makassar, Rabu (23/02/2022).

Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, dihadiri oleh Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman ST, Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Nana Sudjana, Perwakilan Pangdam XIV Hasanuddin, Plt Kadis Pendidikan Provinsi Sulsel Ir H Imran Jausi MPd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Dra Hj Bagyang MM, Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah 2 Fitri Ari Utami SIP MH, serta Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB Negeri Kota Makassar, Maros dan Gowa.

Menurut Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan vaksinasi kedua dan booster untuk guru dan siswa pada hari ini di pusatkan di Dinas Pendidikan Sulsel. Sebelumnya, kata Andi Sudirman, ia sudah lakukan breafing kepada Kapolda Sulsel dan Pangdam XIV Hasanuddin, untuk melakukan percepatan vaksinasi dengan target per desa. “Untuk percepatan vaksinasi sendiri, kita akan fokus untuk dosis kedua dan booster serta lansia,” jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Imran Jausi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi dosis kedua dan booster ini ditujukan kepada siswa dan tenaga pendidik di sekolah, karena kita lihat sekarang Covid-19 varian Omicron semakin tinggi di Sulsel.

Lanjut Imran Jausi, dalam proses pembelajaran tatap muka, ia memberikan fleksibelitas kepada setiap sekolah, dalam arti fleksibelitas setiap sekolah melakukan koordinasi yang baik dengan Satgas Covid-19 di masing-masing daerah.

“Karena kita tahu, bahwa setiap daerah itu sangat berbeda, misalnya kota Makassar yang tingkat Covid-19 sangat tinggi, bahkan ada sekolah yang melakukan lockdown, serta ada juga yang melaksanakan PTM 50 persen,” ujar Imran Jausi.

Ia melihat bahwa harus seperti ini yang dilakukannya, dalam arti kebutuhan untuk PTM sangat tinggi, dan itu yang diharapkan. Akan tetapi dengan kondisi yang ada harus berhati-hati.

Selain itu, kata Imran Jausi, ia melihat di Kabupaten/Kota apalagi sekolah yang berada di pinggiran kota, mereka masih berani melakukan PTM 100 persen, karena tidak ditemukan kasus Covid-19 di daerah tersebut.

“Kami tidak membuat aturan yang kaku dan seragam kepada semua sekolah, aturan ini sangat fleksibel dan ketat, karena kita meminta kepada pihak sekolah untuk melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 di masing-masing daerah,” ungkap Imran Jausi.

Pelaksanaan vaksinasi pada hari ini ditargetkan sebanyak 2.000 orang, karena ini masih permulaan terkhusus untuk Cabang Dinas wilayah 1 dan 2

Imran Jausi mengungkapkan, tujuan pelaksanaan vaksinasi kepada guru dan tenaga kependidikan, karena ia ingin memastikan jangan sampai guru yang menjadi cluster, yang menjadi penyebab sekolah mesti ditutup.

“Untuk saat ini, kami mendorong Cabang Dinas Pendidikan wilayah 1 dan 2 untuk melakukan vaksinasi, dan Insya Allah gerakan ini akan berlanjut di 12 Cabang Dinas Pendidikan di Sulsel, dengan melakukan koordinasi yang insentif kepada Dinas Kesehatan dan pihak Polda Sulsel, yang selama ini sudah sangat membantu kami,” tutupnya. (Syarifuddin)  

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *