Pelalawan – Javanewsonline.co.id | Sungai Tanglo di Kabupaten Pelalawan kembali menjadi sorotan publik setelah diduga tercemar akibat kebocoran pipa limbah milik PT Sari Lembah Subur (SLS), anak perusahaan PT Astra Agro Lestari. Insiden terakhir ini, yang terjadi pada Senin (22/01/2024), telah mengundang kecaman dan reaksi dari warga setempat.

Seorang saksi mata, Sudir, warga Desa Genduang, melaporkan bahwa kebocoran pipa limbah terjadi di Afdeling Delta Blok 14/15 sekitar pukul 13.00 WIB. Menurutnya, kejadian ini bukan yang pertama kalinya, dengan insiden sebelumnya terjadi pada awal Oktober 2023.
“Saat kebocoran terjadi, limbah sangat deras mengalir ke Sungai Tanglo, menyebabkan bau busuk yang menyengat di sekitar sungai. Ini adalah kali kedua dalam 3 bulan terakhir, dan kami sangat prihatin,” ungkap Sudir.
Zulkarnain, SE, Kabid Penaatan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan, telah membenarkan adanya kebocoran limbah di PT SLS. “Saya sudah dapat info dari staf di lapangan dan bersama tim, kami akan segera meninjau lokasi kebocoran limbah tersebut,” ujar Zulkarnain.
Humas PT. Sari Lembah Subur, saat dihubungi oleh media, tidak memberikan tanggapan hingga berita ini diturunkan. Upaya untuk mengonfirmasi kejadian juga tidak membuahkan hasil, dengan pihak perusahaan tidak merespons panggilan dari media.
Anggota DPRD Kabupaten Pelalawan, Anton Sugianto S. Ud, telah memberikan respons terhadap insiden ini. Melalui pesan singkat WhatsApp, ia menyatakan, “Kita akan panggil PT SLS dan DLH bulan depan terkait bocornya pipa limbah tersebut.” Tindakan ini menunjukkan langkah konkret dari pihak berwenang untuk mengatasi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kebocoran tersebut.
Dengan adanya insiden ini, masyarakat setempat berharap agar pihak terkait segera mengambil tindakan serius dalam menangani masalah ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. (Erizal)