Palangka Raya – Javanewsonline.co.id | Pemerintah menyampaikan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas penting untuk dilaksanakan. Berdasarkan Kajian Kemendikbud Ristek, situasi pembelajaran daring saat ini memberikan dampak risiko Learning Loss yang pemulihannya bisa memakan waktu hingga 9 tahun.
Hal ini terjadi karena peserta didik tidak memperoleh pembelajaran yang optimal, berakibat pada kemunduran akademis dan non akademis. Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dinilai dapat menekan risiko learning loss, demi menjaga kualitas pembelajaran anak Indonesia.
Persiapan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas didorong di wilayah PPKM level 1-3 dengan tetap memprioritaskan keselamatan insan pendidikan, yang pelaksanaannya mengedepankan kehati-hatian dan protokol kesehatan yang ketat.
Sekolah harus memenuhi syarat SKB 4 Menteri tentang Pembelajaran di Tengah Pandemi untuk bisa menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Disisi lain, pemerintah mendukung pelaksanaan Pelajaran Tatap Muka Terbatas dengan menggencarkan program vaksinasi bagi pelajar didaerah.
Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menyampaikan himbauan agar selain dilakukan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan juga dijadikan kebiasaan hidup sebagai tuntutan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
Sebagian masyarakat telah patuh pada protokol kesehatan, namun masih saja ada sebagian lainnya yang kurang memiliki kesadaran untuk menerapkan prinsip 4M, yakni Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, dan Menghindari kerumunan.
Perilaku sehat 4M menjadi upaya pencegahan yang sangat penting, melalui strategi pencegahan Covid-19 oleh Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah Bidang Perubahan Perilaku dan difokuskan pada peningkatan kepatuhan 4M. (Suparto)