Pangandaran – Javanewsonlin.co.id | Kabupaten Pangandaran merupakan surga wisata bahari. Pantai selatan kabupaten pemekaran Ciamis ini sangat indah sehingga selalu ramai saat hari libur.
Selain Pantai Pangandaran yang legendaris itu, ada satu pantai yang harus di kunjungi jika ke Pangandaran, yaitu Pantai Madasari. Pantai ini menyajikan panorama alam sangat indah dengan dihiasi pulau-pulau kecil berpadu dengan hijaunya dataran Desa Masawah.
Keindahan Pantai Madasari seakan tak habis dinikmati. Pantai ini memiliki perpaduan keindahan lautan Samudera Hindia dan bukit karang di pinggiran pantai. Deburan ombak pantai menghantam karang-karang merupakan sajian alam yang selalu membuat para pelancong betah berlama-lama.
Pantai yang terletak di Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat ini merupakan obyek wisata yang dikelolaoleh oleh Pemerintah Desa setempat, pantai Madasari ini mempunyai view dengan beberapa bukit karang dan pantai yang luas.
Indahnya Pantai Madasari, wisatawan bisa melakukan swafoto, kamping, snorkeling, dan berenang di titik spot yang telah ditentukan pengelola.
Pengunjung asal Kota Tasik, Anggi (29) mengungkapkan kunjungan ini adalah surface (kejutan) karena baru pertama kali ke pantai selatan Madasari.
”Biasanya saya liburan ke pantai Pangandaran, cuman ketika lihat postingan orang lain, Saya punya inisiatif ingin kesini (pantai Madasari), suasananya enak banget berbeda dengan Pangandaran, kalau di pantai Madasari berasa kayak di Bali,” ucap Anggi saat ditemui disela sela liburannya.
Menurutnya, keindahan alam di pantai Madasari mengalahkan pantai – pantai lainnya sehingga dapat belimbur santai bersama keluarga.
“Keadaan disini gak ada di pantai -pantai lain, seperti bukit – bukit batu karang, terus disini kan masih jarang orang yang datang jadi pas banget kalau orang yang mau hilling, refreshing, dan liburan lainnya,” ujarnya.
Menurut Direktur BUMDes Madasari, Indra Permana Saputra mengatakan untuk tiket masuk roda dua Rp.13.000 roda empat Rp.47.000. sedangkan untuk omset dalam satu bulan mencapai Rp. 10 juta hingga 40 juta.
“Untuk pengelolaan tempat wisata ini, kita juga berkerjasama dengan pihak Desa, kita juga melibatkan para pemuda yang tergabung dalam Karangtaruna serta Linmas setempat,” kata Indra Permana saputra. (upi)