Jepara – Javanewsonline.co.id |  Dewan Pakar Hukum UPK, Dr. Hj. Eko Suwarni SH MH, memberikan pemaparan hukum tentang pengelolaan uang yang baik guna mencegah terjadinya kasus-kasus yang dapat menjerat dalam permasalahan hukum. Pemaparan ini dilakukan pada Selasa, 30 Januari, di Kantor BKAD UPK Berkah Mandiri Batealit, Kabupaten Jepara.

Acara pemaparan tersebut merupakan bagian dari Musyawarah Antar Desa (MAD) yang membahas Pelaporan Kegiatan TA 2023 dan Perencanaan Kerja kelembagaan BKAD TA 2024. Acara ini dihadiri oleh Ketua UPK Batealit, H. Sudarno, Dinsospermasdes, Kasi PMD Kecamatan, dan Kepala Desa (Kades) se-Kecamatan Batealit.

Menyoroti transformasi eks PNPM ke Bundesma, Dr. Eko Suwarni menyampaikan bahwa meskipun telah diatur dan dilaksanakan sesuai aturan, masih banyak pihak yang belum sepenuhnya memahaminya. Sebagai seorang Pakar Hukum UPK, Dr. Eko Suwarni mengajak seluruh stakeholder terkait untuk bekerja sama agar tercipta kesepahaman, kesetaraan, dan kebersamaan dalam mengelola keuangan.

“Pengelolaan keuangan adalah kunci utama yang harus diterapkan. Saat ini, jika pengelolaan keuangan tidak dilakukan dengan baik, kemungkinan besar akan terjadi ketimpangan dalam pengelolaan keuangan, terutama pada eks PNPM, UPK, maupun Bundesma,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr. Eko Suwarni menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara eks PNPM dan Bundesma. Ia menekankan bahwa petugas yang sebelumnya terlibat dalam eks PNPM harus bersinergi dengan Bumdesma. Bagi mereka yang tidak memahami praktik pengelolaan keuangan yang baik, berpotensi menghadapi masalah dan risiko hukum yang besar.

Sementara itu, Ketua BKAD UPK Batealit, Sudarno, menyampaikan harapannya agar program ini tetap eksis dan sesuai dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Program ini bertujuan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat pada umumnya.

“Saat ini, masyarakat yang sebelumnya memiliki usaha kecil, kini sudah memiliki usaha yang besar. Anggota kelompok SPP banyak yang telah sukses dengan adanya modal pinjaman tanpa agunan, seperti usaha katering, warung makan, produk telur asin, dan lainnya. Beberapa bahkan sudah mampu membeli mobil atau motor bagus. Ini merupakan salah satu kebanggaan kami,” tandas Sudarno. @Once

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *