Takalar (Sulsel) – Javanewsonline.co.id | Bupati Takalar sedang giat-giatnya mengumandangkan Gerakan Masyarakat Takalar Tangkasa Nagammara (Gema Tasamara). Namun nyatanya semua itu  hanya isapan jempol saja, karena dinilai hanya berlaku untuk masyarakat umum dan tidak berlaku untuk instansi pemerintahan. Padahal seharusnya, instansi terkait menjadi contoh bagi warga masyarakat di Kabupaten Takalar.

Sebut saja Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, yang harusnya menjadi contoh bagi masyarakat, namun sangat disayangkan, instansi tersebut seolah menyepelekan Program Bupati Takalar H Syamsari Kitta.

Sesuai pantauan Javanewsonline.co.id, pada Jum’at (29/1) di halaman kantor Dinas PUPRPKP Kabupaten Takalar dipenuhi dengan sampah yang berserakan, sehingga terlihat sangat jorok, sangat Rantasa dan tidak sedap dipandang mata. Padahal, kantor ini adalah pelayanan bagi kontraktor yang keluar masuk mengurus proyek.

Melihat kondisi ini, Kabupaten Takalar yang sedang giat-giatnya mengejar Adipura, dengan program-program yang telah dicanangkan oleh pemerintahan H Syamsari Kitta-Ahmad Daeng Se’re (SK-HD), dipastikan tidak akan terwujud, apalagi masa pemerintahannya tinggal dua tahun lagi. Hal itu terasa sangat berat, disebabkan kurang kepedulian dari Organisasi Perangkap Daerah (OPD) yang menangani masalah kebersihan di Kabupaten Takalar.

Kadis PUPRPKP Takalar H Muhsin S.Sos saat mau di konfirmasi (29/1) tidak ada dikantornya. Menurut salah satu staf mengatakan kalau ia sudah pulang. Sementara, salah satu Aktifis Takalar, Ahmad Tompo kepada Javanewsonline.co.id mengatakan, bahwa sampah yang berserakan di halaman kantor Dinas PUPRPKP Kabupaten Takalar terlihat sangat rantasa dan jorok.

“Kalau dilihat secara kasat mata, kelihatannya sampah ini tidak pernah dibersihkan, karena kondisi daun-daun yang berjatuhan sudah banyak yang lapuk, seperti tak pernah disapu, hal ini sangat memalukan,” ungkapnya.

Ia menyayangkan slogan yang selalu didengung-dengungkan Pemkab Takalar, yakni Gerakan Masyarakat Takalar Tangkasa Nagammara (Gematasamara), yang menjadi nawa cita Bupati Takalar Syamsari Kitta.

“Apakah taglain ini hanya berlaku pada masyarakat dan tidak berlaku bagi instansi pemerintahan, yang seharusnya menjadi garda terdepan dan menjadi contoh bagi masyarakat, untuk menjaga keindahan dan kebersihan,” ucapnya. Ahmad Tompo yang biasa dipanggil (CIHO) meminta kepada Bupati Takalar, untuk menegur Kepala Dinas PUPRPKP Muhsin Tiro, karena tidak memperhatikan kebersihan kantornya. Sebab ia melihat beberapa gedung kantor agak kumuh dan tak terawat. Padahal menurutnya, ada dana perawatan kantor. (Muhammad Rusli) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *