Pangkalan Kerinci – Javanewsonline.co.id | Aktivis mahasiswa Raihan menggelar aksi demo tunggal mensuarakan hati masyarakat kota Pangkalan Kerinci, demi keselamatan dan kesehatan masyarakat, dengan membentangkan spanduk di seluruh tubuhnya yang bertuliskan “Hati-Hati April Group Objek Vital (RAPP) Berbahaya, pada Kamis 6 April 2023.
Dimulai dengan aksi demo mulut di perban warna hitam, di simpang lampu merah Kota Pangkalan Kerinci, selanjutnya berjalan menuju Pos 1 PT RAPP berlangsung kurang lebih 30 menit, menjadi perhatian masyarakat yang melintasi perempatan lampu merah.
Dari penelusuran dan berdasarkan Kepres 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital, pasal 1 Point Ke Lima yang berbunyi, bahwa Gangguan adalah tindakan yang sudah nyata dan menimbulkan kerugian berupa korban jiwa dan/atau harta benda serta dapat berakibat trauma psikis kepada pegawai/karyawan Obyek Vital Nasional.
Pasal 2, Obyek Vital Nasional yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 harus memenuhi salah satu, sebagian atau seluruh ciri-ciri sebagai berikut:
a. menghasilkan kebutuhan pokok sehari-hari.
b. ancaman dan gangguan terhadapnya mengakibatkan bencana terhadap kemanusiaan dan pembangunan
c. ancaman dan gangguan terhadapnya mengakibatkan kekacauan transportasi dan komunikasi secara nasional; dan/atau
d. ancaman dan gangguan terhadapnya mengakibatkan terganggunya penyelenggaraan pemerintahan negara.
Berdasarkan Lampiran Keputusan Menteri Perindustrian RI Nomor 805/M-IND/Kep/12/2017 tentang perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Perindustrian RI Nomor 620/M-IND/Kep/12/2014 tentang Objek Vital Nasional Sektor Industri bahwa Daftar Objek Vital Nasional Sektor Industri PT Riau Andalan Pulp and Paper terdaftar.
Salah satu warga yang melintasi simpang lampu merah Nikolas saat di konfirmasi awak media menyampaikan bahwa walaupun berbahaya, tetapi tetap juga di lindungi.
Apanya berbahaya, Nikolas menjelaskan, yang berbahaya adalah debunya, kimianya dan semuanya, tetapi kimianya tidak terlalu mencolok, akan tetapi debunya”.
Aktivis Mahasiswa Raihan Afrinal Dumaianta tersebut menyampaikan, bahwa di daerahnya ada objek vital yang seperti diketahui bersama, beberapa objek vital sebelumnya mengalami bencana. “kita tidak ingin hal ini terjadi didaerah kita. Dan seperti apa pertanggungjawaban objek vital tersebut terhadap masyarakat setempat?,” paparnya.
Kejadian sebelumnya, lanjutnya, menjadi salah satu perhatian dan kita tidak ingin hal ini terjadi kedepannya lebih parah dan berdampak buruk kepada masyarakat pangkalan kerinci khususnya.
Aksi demo ini untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, bahwa di tempat ini ada objek vital yang berbahaya. Apabila objek vital ini terjadi bencana yang tidak di inginkan, seperti objek vital-objek vital sebelumnya, maka warga pangkalan kerinci akan terdampak buruk. Objek vital yang sebelumnya terjadi adalah objek vital perusahaan minyak dan di pangkalan kerinci ini adalah perusahaan kimia.
“Kita tidak ingin objek vital ini meledak, sebab akan berdampak kimia terhadap kesehatan dan bisa menjadi kota mati,” ujarnya.
Harapan kita, supaya Presiden Republik Indonesia meninjau kembali terkait status objek vital dan perusahaan yang dikunjunginya sekarang. “Kita meminta apabila perusahaan tersebut tetap dijalankan, maka kepada perusahaan untuk memberikan jaminan terhadap masyarakat berupa Asuransi. Sebab, apabila objek vital ini meledak yang terkena dampak buruknya adalah masyarakat kota pangkalan kerinci,” tegas Raihan.
Ditempat terpisah, saat dikonfirmasi awak media, salah satu Humas PT RAPP Disra Alldrick (Erik) melalui pesan singkat Whatsapp menanyakan, apakah betul objek vital tersebut membahayakan?, Lalu di jawab Disra Alldrick” Apo duu jal”.
Dari pantauan awak media di lapangan, menemukan spanduk yang bertuliskan, “Jangan Jadikan Kami Korban Objek Vital April Group (RAPP). Selain itu, selama melaksanakan aksi demo berjalan lancar tanpa membuat kemacetan bagi pengguna jalan. (Erizal)