GROBOGAN  —  Javanewsonline.co.id | Harapan 25 warga Desa Kaliwenang, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi rumah dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pupus setelah Disperakim membatalkan bantuan tersebut.

Pembatalan ini menuai kekecewaan mendalam dari warga yang telah menunggu selama dua tahun.

Desa Kaliwenang dilanda bencana puting beliung dua tahun lalu yang mengakibatkan kerusakan pada 158 rumah, baik ringan maupun berat.

Dari jumlah tersebut, 25 warga yang terverifikasi sebagai penerima bantuan sosial rehabilitasi rumah senilai Rp 20 juta per orang.

Bantuan tersebut hanya mencakup pembelian material, sementara biaya tenaga kerja dan kebutuhan lainnya harus ditanggung secara swadaya oleh warga.

Pada Senin (26/8/2024), Kepala Desa Kaliwenang, Beny, didampingi Ketua BPD Desa Kaliwenang, Maskuri, serta Ketua Pokmas Rejo Makmur, H. Muhtarom, mendatangi kantor Disperakim Provinsi Jawa Tengah untuk meminta klarifikasi. Kabid Perumahan Disperakim, Sri Wiharnanto, ST, MT, menyatakan bahwa batas akhir pengajuan secara online adalah pada Kamis (22/8/2024).

Karena tidak ada warga yang datang ke kantor Disperakim pada tanggal tersebut, bantuan dianggap selesai dan dialihkan ke daerah lain yang membutuhkan.

Menurut Beny, pada tanggal yang sama, pihaknya sedang menerima kunjungan dari Inspektorat Grobogan sehingga tidak bisa memenuhi panggilan Disperakim.

Hal ini menyebabkan pembatalan bantuan, yang menurut H. Muhtarom sangat mengecewakan dan tidak mempertimbangkan situasi yang dihadapi warga.

H. Muhtarom juga menyoroti bahwa 25 warga yang terverifikasi telah menandatangani pernyataan kesanggupan swadaya dengan materai, namun bantuan tetap dibatalkan sepihak.

Ia mendesak Disperakim Provinsi Jawa Tengah untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini dan berharap bantuan tersebut bisa cair pada awal tahun 2025. Jika tidak ada tanggapan, LSM GANI akan mengirim surat kepada Gubernur Jawa Tengah, Kementerian terkait, hingga Presiden RI untuk mengusut hal ini.

Beny menyampaikan kekecewaannya kepada media, menyayangkan pembatalan bantuan yang menurutnya sangat dibutuhkan oleh warganya yang sudah bersedia berjuang untuk melengkapi kekurangan dana secara mandiri. (Tarom)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.