Kediri – Javanewsonline.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menggelar Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana. Apel dilaksanakan di Lapangan Desa Doko Kecamatan Ngasem, Senin (31/10).
Pada apel tersebut diikuti oleh tiga pilar, yaitu TNI, Polri, Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri, serta stakeholder terkait.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang akrab disapa Mas Dhito melalui Pj Sekretaris Daerah Adi Suwignyo dalam amanatnya mengingatkan, bahwa saat ini masih di masa pandemi Covid-19, Omicron XBB.
“Karena telah ditemukan varian baru yang di beberapa daerah mengalami peningkatan kasus, diharapkan kepada seluruh komponen masyarakat Kabupaten Kediri, agar tetap waspada dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, serta menjaga kebugaran tubuh,” jelas Pj Sekretaris Daerah Adi Suwignyo.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu di beberapa wilayah di Jawa Timur, terdampak bencana hidrometeorologi, mulai angin kencang, puting beliung, banjir bandang hingga tanah longsor.
“Kabupaten Kediri merupakan salah satu wilayah yang berpotensi dilanda bencana, khususnya bencana alam hidrometeorologi.
Hal ini disebabkan karena wilayah Kabupaten Kediri berada pada dua lereng gunung yaitu Gunung Kelud dan Wilis, serta berada pada daerah aliran sungai besar yang berhulu di kedua gunung tersebut,” terang Adi.
Melihat besarnya ancaman bencana alam hidrometeorologi tersebut, ia mengajak untuk meningkatkan kewaspadaan berdasarkan data dari BMKG, awal musim hujan sudah dimulai sejak September dibeberapa wilayah Indonesia, serta puncak musim hujan diperkirakan pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023.
Menurutnya, pelaksanaan apel ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan sinergi dan konsolidasi dalam penanggulangan bencana, karena bencana sulit diprediksi.
“Pelaksanaan apel ini juga menjadi bukti komitmen kita bersama, dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana, serta bentuk pemerintah dalam melindungi segenap masyarakat di daerah rawan bencana,” imbuhnya.
Adi berharap, sinergitas antar stakeholder baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan dan desa, dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi terus ditingkatkan.
“Laksanakan pelatihan secara intens dan terpadu terhadap personel yang akan ditugaskan, sehingga mereka siap dalam menjalankan tugas dan lakukan pengecekan secara intens dan berkala terhadap seluruh peralatan penanggulangan bencana yang dimiliki oleh masing-masing instansi,” paparnya.
Ia menjelaskan, agar peralatan tersebut siap pakai pada saat dibutuhkan dalam penanggulangan bencana.
Dirinya juga mengungkapkan, bahwa selama musim penghujan ini, wilayah Kabupaten Kediri tidak terdampak serius oleh bencana alam.
Namun ia meminta semua pihak harus tetap siap mengantisipasinya.
“Titik-titik yang perlu kita waspadai adalah wilayah yang berada di lereng gunung, seperti Gunung Kelud, Gunung Wilis dan Gunung Anjasmoro wilayah Kandangan,” terangnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar cinta terhadap tanaman dan menggalakkan kembali penghijauan, supaya dampak dari bencana alam dapat diminimalisir.
“Kita siap 24 jam memberikan prioritas pelayanan, perlindungan kepada masyarakat jika terjadi bencana alam,” pungkas Adi. (JK/Lipsus)