Sorong Selatan (Papua) – Javanewsonline.co.id | Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa dan Mahasiswi Mare se Sorong (IPPMSR) dinilai tidak efektif, karena sepanjang musyawarah berlangsung diisi dengan perdebatan yang berkepanjangan.
Musyawarah tersebut diikuti oleh ribuan pemuda, pelajar, maupun mahasiswa Mare Kota Sorong, dalam rangka memilih Bagung (Membesarkan) Formatur Tunggal ketiga se-Sorong Raya. Musyawarah dihadiri oleh seluruh senior Mare dari berbagai wilayah. Namun, karena perdebatan yang berkepanjangan tidak juga reda, maka peserta musyawarah dari Mare Selatan, yakni Estepanus H Yewen keluar atau walk out dari Gedung Malamoi 13 Kota Sorong, Minggu (29/11).
Salah satu calon kandidat yang sudah siap bertarung, yakni Estepanus H Yewen memilih untuk menghindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Walk out atau keluar dari ruangan menjadi pilihannya, karena melihat dinamika yang dipaparkan di forum tersebut dinilai tidak sehat. Menurutnya, forum musyawarah IPPMSR Mare se-Kota Sorong Raya kali ini dipermainkan. “Hal ini menjadi fatal bila proses organisasi di bagung,” kata Yewen.
Yewen menyampaikan, bahwa secara pribadi ia menilai, forum musyawarah IPPMSR Mare ini berjalan normal, tetapi ada goncangan dari kelompok yang nota bene mampu memecah belah ikatan ini. Hal ini menjadi perhatian serius untuk kita semua, sebab Mare ini tidak segampang apa yang dilihat semalam.
Salah satu calon yakni Estepanus H Yewen menyampaikan, bahwa tanpa disadari berulang-ulang kita menciptakan konflik yang berkepanjangan di wilayah, kepada generasi Mare pada hari ini, juga hari yang akan datang. “Apa yang kita lihat hari ini, dari dinamika kelompok-kelompok organisasi, yang paling penting adalah keutuhan dan kebersamaan, serta motto hidup orang Mare, Mare Mari Anya yaitu moto hidup yang dahulu sampai saat ini tetap abadi,” tutup Yewen. (Agus Semunya)