Lamongan – Javanewsonline.co.id | Bertempat di pendopo kantor Desa Talun Rejo, Kecamatan Bluluk, Rabu (17/1), musyawarah desa digelar untuk membahas penetapan anggaran tahun 2024. Kepala Desa setempat, Sutikno, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak Forkopimcam Bluluk, Polsek, Koramil, serta tamu undangan tokoh masyarakat yang turut hadir, menjadikan acara tersebut berjalan lancar.
“Alhamdulilah musdes berjalan lancar terkait penetapan anggaran tahun 2024 ini. Saya berterima kasih banyak kepada Forkopimcam, Kapolsek, Koramil, beserta tamu undangan yang telah hadir dan mengikuti acara hingga usai,” ujar Sutikno, Kepala Desa Talun Rejo.
Sutikno juga memberikan gambaran mengenai beberapa titik pembangunan yang masih menjadi prioritas di desanya. Ia menyebut ada 6-7 titik pembangunan yang akan difokuskan pada tahun 2024, terutama terkait Tembok Penahan Tanah (TPT) di Dusun Gampeng. Sungai yang longsor telah memakan jalan dusun sepanjang 50 meter dengan kedalaman sekitar 9 meter, menjadikannya prioritas utama.
“Kurang lebih 6-7 titik, terutama TPT (tembok penahan tanah) pada dusun gampeng. Pasalnya, bantaran sungai yang longsor sudah memakan jalan dusun sepanjang 50 meter dan kedalaman kurang lebih 9 meter, sehingga itu menjadi PR utama saya,” jelas Sutikno.
Meskipun menyadari keterbatasan anggaran, Sutikno menegaskan bahwa pembangunan TPT di Sungai Dusun Gampeng akan dilakukan secara bertahap. Ia juga mengungkapkan upaya kerasnya untuk memastikan penggunaan anggaran desa dibagi secara merata, menyadari kebutuhan desa Talun harus diperhatikan dengan seksama.
“Pembangunan TPT pada sungai dusun gampeng nanti tidak mungkin kita bisa selesaikan secara langsung. Jadi mungkin pembangunannya bertahap,” ungkap Kepala Desa Talun Rejo.
Dalam konteks pemerataan, Sutikno menyatakan pesimis terkait optimalisasi desa Talun Rejo dibandingkan dengan desa-desa lain. Ia menyoroti wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang banyak, ditambah dengan jalan poros penghubung desa sepanjang 14 kilometer yang menjadi prioritas pembangunan.
“Kalo pemerataan terkait anggaran. Kalo dibandingkan desa lain desa saya ya tetap kalah mas dalam perkembangan pembangunan. Kita masih punya jalan poros penghubung antar desa sepanjang 14 kilometer yang juga butuh sentuhan pembangunan juga perhatian pemerintah daerah,” terangnya.
Meski masih banyak PR pembangunan dan pemerataan yang harus dihadapi, Sutikno mengucapkan terima kasih atas dukungan selama memimpin Desa Talun Rejo selama tiga periode. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama dengan Forkopimcam setempat untuk memajukan Kabupaten Lamongan. (Dvk)