Jepara – Javanewsonline.co.id | Memanfaatkan aset Provinsi yang tidak digunakan, Kepala Dinas Perikanan Jepara, Farikhah Elida, meluncurkan Kolam Pemancingan Kartini di Minapolitan Bulu, sekaligus melepas ikan tilapia dan mujair nila. Kolam pemancingan ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga mempromosikan literasi pembiakan ikan dan pariwisata kuliner, menawarkan oleh-oleh khas Jepara. Acara ini berlangsung pada Jumat, 2/2, di Jalan AE Suryani, Bulu, Jepara, dimulai pukul 07.00 WIB.

Upacara ini diresmikan oleh Edy Sujatmiko, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara, yang juga melepas ikan tilapia remaja dan ikan siap panen, didampingi oleh Arif Darmawan dari Dinas Komunikasi dan Informatika serta pejabat Pemkab. Jepara.

Sekda Edy Sujatmiko menyampaikan apresiasi atas program Minopolitan Dinas Perikanan yang mengubah aset provinsi yang tidak terpakai menjadi lahan produktif. “Lahan ini diubah menjadi kolam ikan untuk pembiakan, khususnya ikan mujair nila. Ini dirancang sebagai area pembiakan dan budidaya, serta destinasi edukasi dan wisata, sehingga masyarakat dapat membudidayakan ikan nila di daerah mereka sendiri,” ujarnya.

Edy Sujatmiko mengungkapkan bahwa ia telah membuktikan kelayakan budidaya ikan di rumah dengan mendirikan kolam ikan lele dan nila. Ia dengan bangga mengatakan bahwa 500 ekor lele yang dipanennya dinikmati di lingkungan Setda.

“Ini membuktikan bahwa budidaya ikan bisa dilakukan di tingkat rumah tangga, meningkatkan perekonomian keluarga, berkontribusi pada ketahanan pangan, dan mempromosikan konsumsi ikan,” jelasnya.

Dituntun oleh keberhasilan ini, Dinas Perikanan berencana mengembangkan lebih lanjut budidaya ikan di lokasi ini. Tempat ini akan dijadikan sebagai laboratorium, taman pembelajaran, dan ruang edukasi untuk masyarakat. Selain itu, akan diubah menjadi destinasi wisata dengan memperbaiki area yang terlihat kurang terurus.

Edy menekankan, “Kita akan mengubah area yang terbengkalai ini menjadi tempat yang sesuai dengan tujuannya, memotivasi dan menginspirasi generasi muda untuk berinovasi dan berpartisipasi dalam budidaya ikan.”

Farikhah Elida, Kepala Dinas Perikanan, berbagi konsep pengembangan zona ekonomi kelautan dan perikanan berbasis integrasi, efisiensi, kualitas, dan percepatan (Minapolitan). Pendekatan ini bertujuan untuk mendidik dan mendorong masyarakat untuk menyukai ikan, baik yang berasal dari laut maupun air tawar.

“Karena lokasinya sangat strategis dekat dengan Pantai Kartini dan Pelabuhan, masyarakat dan wisatawan akan sering melewati daerah ini. Rencana kami ke depan adalah mendirikan pusat oleh-oleh di sini,” tandasnya. @once

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *