Lamongan – Javanewsonline.co.id |Tahun ini sebanyak 38 Sekolah Dasar Negeri (SDN) mendapatkan suntikan dana untuk rehab sebesar Rp 22,6 miliar. Dana alokasi khusus (DAK) tersebut untuk rehab ringan hingga rehab berat.
Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif mengatakan, alokasi anggaran masing-masing lembaga tidak sama.
Menurutnya menyesuaikan dengan jenis kegiatan. Sebab, terdapat dua kegiatan dalam satu lembaga, sehingga nilainya bisa bervariasi tergantung keadaan pengajuan rehab.
‘’Kurang lebih pelaksanaan dana DAK akan di lakukan mulai bulan April hingga bulan Mei untuk pelaksanaan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Munif Syarif, di ruang kerjanya, Kamis (30/3).
Munif menjelaskan, untuk rehab sedang dan berat jenis kegiatannya cukup banyak. Di antaranya membangun ruang kelas baru dan beberapa kegiatan sarana prasarana penunjang lain.
Dirinya juga menambahkan, DAK Non Fisik (TIK) sebesar 1,2 M untuk 11 lembaga. Sementara untuk 9 lembaga terdiri dari 6 SMP Negeri dan 3 SMP Swasta juga dianggarkan dalam DAK sebesar 13 Miliar.
Dari adanya DAK tersebut, tujuannya agar siswa semakin nyaman ketika belajar. Untuk itu perlu di imbangi dengan sarpras yang layak. Selain itu, untuk nilainya tidak besar, tapi minimal bisa membantu lembaga dalam melakukan perbaikan fasilitas di sekolahnya.
Munif berharap, dengan sarpras yang lebih baik, dapat meningkatkan minat belajar siswa. ‘’Untuk sarpras kita terus lakukan perbaikan lembaga, agar pendidikan di Lamongan semakin baik,” ucapnya.
Menurutnya, Dana alokasi khusus (DAK) ini masih seperti tahun lalu pengerjaannya dilakukan secara swakelola.
‘’Intinya kita berkolaborasi untuk memberikan fasilitas pendidikan yang layak dan nyaman, tahun ini pengerjaan masih sama seperti tahun lalu masih di kerjakan secara swakelola,” terangnya.(Dvk)