Kayuagung – Javanewsonline.co.id | Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berhasil mengungkap tiga kasus penyalahgunaan narkotika selama tahun 2020. Dari ketiga kasus tersebut tercatat ada 5 pelaku dan 2 kasus diantaranya dalam tahap dilimpahkan ke pengadilan (P21) dengan pelaku berjumlah 3 orang.

“Pencapaian kami tahun ini yakni berhasil mengungkap 3 (Tiga) kasus peredaran Narkotika,” ujarnya Kepala BNNK OKI, AKBP Agung Sugiyono, saat Press Release capaian selama 2020, Rabu (23/12) siang.

Diterangkannya, untuk pengungkapan kasus terakhir terjadi (21/11/2020) lalu, di lokasi Rest Area KM 277 tepatnya berada di Desa Rotan Mulya Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten OKI, Sumatera Selatan.

Awalnya kita sudah mengintai seorang wanita berinisial PDL (36) yang datang dari Kabupaten Bandung, dengan menumpang sebuah mobil travel tujuan Desa Rotan Mulya. “Setelah kita sergap, ternyata yang bersangkutan didapati membawa sekitar 2 kilogram sabu-sabu dan lebih dari 4.000 pil ekstasi,” ungkapnya.

Setelah di introgasi ternyata barang tersebut didapatkan dari perempuan berinisial MN (35), yang ada di Bandung. “Saat itu pula kami segera meluncur ke lokasi yang dituju dan akhirnya kita mengamankan 2 orang pelaku tersebut,” ungkapnya.

Ditambahkannya, setelah keduanya di introgasi, pelaku menyatakan jika barang tersebut didapat dari luar negeri dan rencananya akan diedarkan khusus di wilayah Kabupaten OKI.

Sebagai kurir PDL, Ia mendapatkan upah pengiriman sebesar Rp 20 juta, sedangkan MN mengaku hanya dititipkan paketan sabu dan exstasi saja, saat ini kasus tersebut sudah ditangani langsung oleh BNN Provinsi Sumsel.

Agung menyebutkan, total barang bukti yang berhasil diamankan ditahun 2020 yakni, narkotika jenis sabu seberat 2 kilo 10 gram dan exstasi sebanyak 4.940 butir.

Sementara itu, selama kurun waktu satu tahun terakhir, telah ada 38 orang penyalahgunaan Narkotika diberikan fasilitas rehabilitasi. “Layanan rehabilitasi rawat jalan di klinik Pratama BNNK OKI, rawat inap dikirim ke balai rehabilitasi Lido Bogor, Loka Kalianda Lampung dan juga ke panti rehabilitasi bekisa Pagaralam. Tergantung keluhan masing-masing pasiennya,”ungkapnya. (Irwan) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *