Takalar- Javanewsonline.co.id | Aliansi Pemuda, Masyarakat, dan Mahasiswa Lintas Laikang (APPAMALLA) menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana pembangunan Kawasan Industri Takalar (KITA) pada Selasa (25/6/2024). Aksi tersebut berlangsung di depan Kantor Bupati dan Kantor DPRD Takalar, Sulawesi Selatan.
“Ini yang ada di sini seratus persen masyarakat Desa Laikang. Kami di sini menuntut menolak kawasan industri yang di Desa Laikang,” ujar Ketua Umum APPAMALLA, Ansar Bas, saat diwawancarai di sela-sela aksi unjuk rasa.
Lebih dari 150 warga Desa Laikang datang menyampaikan aspirasinya. Mereka merasa dibohongi oleh pihak pengembang KITA yang sebelumnya menyatakan lahan hanya akan digunakan untuk pabrik rumput laut, namun kini dicurigai juga akan menjadi tempat hilirisasi nikel. Masyarakat khawatir hilirisasi nikel akan merusak ekosistem laut dan infrastruktur lingkungan hidup.
“Menolak keras rencana pembangunan kawasan industri. Kami anggap rencana pembangunan industri yang akan hadir di Desa Laikang akan mencederai mata pencaharian masyarakat yang berada di Desa Laikang,” kata seorang orator aksi di depan Kantor Bupati Takalar.
Seorang warga asli Puntondo yang turut berorasi menyuarakan kekhawatirannya mengatakan, “Yang menjadi dasar penghidupan saya di Puntondo adalah budidaya agar. Kalau nanti sampai susah berbudidaya, bagaimana lagi caranya saya dan anak cucu saya hidup.”
Dalam selebaran pernyataan sikap yang dibagikan massa aksi, terdapat tujuh poin tuntutan mereka:
- Menuntut Pemkab Takalar agar menjunjung tinggi akuntabilitas, transparansi, dan keterbukaan informasi, termasuk akses masyarakat terhadap master plan, studi kelayakan, dan studi AMDAL.
- Menuntut pengulangan tahapan pengadaan tanah, mulai dari tahap perencanaan sampai tahap penetapan penilai.
- Menuntut Pemkab Takalar agar tidak menjual aset daerah seenaknya untuk kepentingan korporasi. (Syarifuddin)