Gowa – Javanewsonline.co.id | Terkait ditemukannya sembako yang tertampung di Gedung Wanita Kabupaten Gowa dan Gedung Diklat dekat rumah jabatan Bupati Gowa, Jumat 13 Nopember 2020, akhirnya ditanggapi oleh Ketum LSP3M Gempar Indonesia Sulsel, Amiruddin SH Kr Tinggi.

Menurutnya, sembako tersebut didapati oleh tim investigasi dari LSM di gedung wanita, sedangkan gedung wanita dan gedung diklat tersebut bukan gudang penampungan sembako. Amiruddin curiga dan menduga sembako yang ditampung didua gedung tersebut akan disalah gunakan untuk kepentingan lain.

Setelah mendapat informasi dari salah satu anggota, bahwa ada sembako yang ditampung digedung wanita disamping Balla Lompoa, maka Amiruddin memerintahkan kepada Ketua Tim Investigasi LSP3M Gempar Indonesia Sul-Sel, Mursalim, agar segera melakukan investigasi.

Alhasil, pada hari Jumat 13/11/2020 sekira pukul 8.00 Wita, tim investigasi sampai ke gedung wanita Kabupaten Gowa, lalu didapati tumpukan beras ribuan karung, minyak kelapa ribuan kemasan, Ikan kaleng Sarden, terigu dan gula. Selanjutnya, Tim Investigasi mengambil gambar tumpukan sembako yang diperkirakan ribuan paket.

Dari hasil wawancara tim investigasi dengan penjaga sembako yakni salahsatu pegawai honorer Pemda Kabupaten Gowa mengatakan, bahwa sembako, selain disini ada juga digedung diklat yang tempatnya tidak jauh dari rumah Jabatan Bupati Gowa.

Ketua Umum LSP3M Gempar Indonesia Sul Sel Amiruddin SH menyampaikan, bahwa tim investigasi menemukan sembako yang diduga disalahgunakan, maka Mursalim menghubungi nya lewat telepon  selularnya. Ia mengatakan bahwa betul telah ditemukan ribuan paket sembako di Gedung Wanita dan ada juga di Gedung Diklat, pada Sabtu (14/11/2020).

“Pada saat tim investigasi masuk ke gedung wanita, kebetulan polisi yang jaga tidak ada ditempat, berdasarkan keterangan pegawai honorer yang menjaga sembako digedung tersebut, ada ribuan paket sembako digedung tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut Amiruddin mengatakan, setelah mendapat laporan dari timnya (Mursalim), betul ada ribuan karung sembako, ribuan dos ikan sarden, ribuan dos mie instan, ribuan kemasan minyak goreng, ribuan bungkus terigu dan ribuan bungkus gula digedung wanita, maka dirinya menghubungi Kapolres Gowa AKBP Budi Susanto lewat Whatsapp dan Kasat intelkam Iptu Yusran.

Selang beberapa lama, Kasat Intelkam Polres Gowa menghubungi kembali lewat telepon selularnya dan bertanya dimana lokasi penampungan sembako tersebut?, maka dijawab, ada di Gedung Wanita dekat Kantor Polres Gowa, yang jaraknya hanya beberapa meter dari kantornya.

Setelah Kasat Intelkam datang ke Gedung Wanita di Kabupaten Gowa, dimana penjaga sembako panik bahkan sempat melarang Polisi masuk ke gedung tersebut, karena disitu terdapat puluhan ribu paket sembako seperti informasi yang didapat.

Setelah Kasat Intelkam ada didalam gedung wanita, didapati ribuan paket sembako, maka datang seorang laki laki yang mengaku bernama Ismail Bangsawan, yang mengaku kontraktor pengadaan sembako tersebut. Kasat Intelkam Polres Gowa setelah selesai memeriksa ribuan paket sembako melanjutkan pengecekan ke Gedung Diklat dekat Rumah Jabatan Bupati Gowa dan didapati pula ribuan paket sembako.

Menurut Amiruddin, Ia akan segera menghubungi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa, Syamsuddin Bidol, lewat Whatsapp nya. Ia mengakui bahwa sembako yang ada di gedung wanita Kabupaten Gowa adalah sembako JPS 2020.

“Paket sembako tersebut memang ada disimpan di dua gedung, yakni Gedung Wanita dan Gedung Diklat dekat Rujab, namun itu bukan untuk digunakan oleh siapa-siapa, melainkan bantuan Sosial Pemkab Gowa tahun 2020 yang dinamakan Program JPS,” ungkap Syamsuddin Bidol, saat dikonfirmasi lewat telepon Whatsaapnya.

Namun beda dengan Amiruddin, dirinya sangat tidak faham apa itu yang namanya Program JPS. Karena menurut pengakuan Kepala Dinas Sosial Gowa Ia tidak paham dengan JPS. Dirinya bahkan mengatakan kepada Kadis Sosial lewat Whatsapp nya. Saya tidak paham yang namanya JPS, nanti kita ketemu di pengadilan saja,” beber Amiruddin yang vokal tentang berita sorotan ini.

Amiruddin menduga sembako yang ditampung dalam dua gedung tersebut, akan disalahgunakan untuk kepentingan Pilkada yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2020 nanti. Dikatakannya, bahwa sembako tersebut adalah bantuan Covid 19, karena masyarakat Kabupaten Gowa baru satu kali mendapat bantuan paket sembako selama Covid 19 dibandingkan dengan kabupaten lain.

Ia menyampaikan bahwa Senin depan tanggal 16 Nopember 2020, Ia akan melaporkan kasus ini ke polisi, dengan laporan penyalahgunaan wewenang dan jabatan, karena diduga ada korupsi terkait penampungan sembako digedung wanita disamping Balla Lompoa dan penampungan sembako di Gedung Diklat. Ketua Umum LSP3M Gempar Indonesia Sul Sel ini berharap kepada kasat Intelkam, demi untuk mencegah korupsi, agar dapat melanjutkan penyelidikan terhadap ribuan paket sembako tersebut, jangan sampai disalah gunakan oleh oknum untuk kepentingan pribadi. “Diduga masyarakat kabupaten gowa baru satu kali menerima paket sembako, selama Covid 19 ini,” pungkas Amiruddin. (Mir)  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *