Karawang – Javanewsonline.co.id | Didampingi dosen pembimbing Hayatul Rahmi, mahasiswa KKN Unsika yang tergabung dalam kelompok 65, memperkenalkan riset mereka mengenai pemanfaatan air cucian beras menjadi pupuk organic kepada ma syarakat di pelataran Masjid Al-Muqorrobin, Dusun IV Sidamukti, Desa Cilamaya, Kec Cilamaya Wetan Kab Karawang, Kamis (8/9).

Menurut Muhamad Faris Raffa Dza kiy, Sekretaris Kelompok 65 Unsika, program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan ilmu mengenai pembuatan pupuk organik cair dengan menggunakan limbah air cucian beras kepada warga Dusun III Sarimulya dan Dusun IV Sidamukti dalam rangka mengurangi penggunaan pupuk kimia, sehingga tanaman yang dihasilkan lebih sehat.

Faris Raffa menjelaskan, proses pembuatan pupuk organik cair ini menggunakan bahan yang sangat mudah didapat, yaitu air cucian beras. “Nah, daripada terbuang sia-sia, kita manfaatkan menjadi pupuk organik cair,” jelasnya.

Adapun bahan-bahan yang digunakan sebagai campuran pembuatan pupuk cair organik ini meliputi EM-4, gula merah dan air cucian beras. Penggunaan EM-4 memiliki fungsi untuk mempercepat fermentasi. Sedangkan gula merah berfungsi sebagai makanan bakteri yang terdapat pada EM-4.

“Proses pembuatan pupuk organik cair ini membutuhkan waktu dua minggu untuk proses fermentasi. Selama waktu itu, tutup botol harus dibuka secara berkala agar gas yang terjebak dapat keluar,” ujarnya.

Ia berharap, kegiatan penyuluhan ini dapat memberikan wawasan bagi warga Dusun III Sarimulya dan Dusun IV Sidamukti, terkait tahapan pembuatan pupuk organik cair yang berasal dari air cucian beras. Sehingga penggunaan air cucian beras dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman. (Zaenal M)   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *