Jakarta – Javanewsonline.co.id | Perusahaan perjalanan wisata Indonesia semakin membidik destinasi eksotis dengan memasukkan Rusia, Uzbekistan, dan negara-negara eks-Uni Soviet dalam radar mereka, terutama melalui paket wisata Muslim yang menggabungkan ziarah ke tempat-tempat bersejarah Islam dan keindahan alam yang memukau. Meskipun dampak dari konflik Rusia dan Ukraina masih terasa, namun optimisme tumbuh seiring dengan berkurangnya ketegangan geopolitik. Miftahus Surur, salah satu pemilik biro perjalanan Wisata Halal, berbagi pandangannya kepada Redaksi.

Tour ke Uzbekistan menjadi fokus utama perusahaan ini, mengingat negara tersebut kaya akan nilai sejarah Islam dan destinasi wisata yang memukau. Kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU), dengan Rusia sebagai pemimpinnya, turut menjadi pendorong utama. Pada Eurasian Economic Forum (EEF) 2023, Delegasi Republik Indonesia sukses menggelar dialog bisnis dengan negara-negara anggota EAEU seperti Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Belarus, dan Armenia. Acara tersebut menjadi wadah untuk memperkuat hubungan ekonomi antarnegara.

“Saya rutin mengunjungi Uzbekistan dan Turki setiap bulan. Jadwal kunjungan langsung ke Rusia atau melalui Uzbekistan terus dijaga. Moscow City Roadshow di JW Marriott, yang lebih dari sekadar promosi Muslim Tour, juga mengangkat pesona alam dan warisan bersejarah Rusia. Di Uzbekistan, hampir setiap kota penuh dengan peninggalan sejarah Islam yang dijaga dengan baik oleh pemerintah. Kondisinya masih utuh dan lengkap, menciptakan lingkungan di mana masyarakat Uzbek hidup berdampingan dengan warisan sejarah Muslim,” jelas Miftahus.

Negara bagian Rusia, Tatarstan, menjadi destinasi menarik lainnya. Dengan ibu kota Kazan, Tatarstan memiliki tiga kota yang sering dikunjungi: Moscow, St. Petersburg, dan Tatarstan. Meskipun bukan negara terpisah, Tatarstan adalah bagian dari federasi Rusia, dengan setengah penduduknya beragama Muslim. “Di sana, kita dapat menemukan katedral dan banyak masjid. Kazan, ibu kota Tatarstan, memiliki jumlah masjid yang signifikan. Tatarstan sendiri telah modern dengan berbagai destinasi wisata menarik. Kami berharap jumlah umat Islam Indonesia yang mengunjungi Rusia akan terus meningkat di masa mendatang,” tambah Miftahus.

Meskipun kunjungan ke Eropa Barat masih mendominasi, keberagaman destinasi dan kemudahan visa membuat Rusia semakin menarik bagi pelancong Indonesia. Miftahus menyatakan bahwa kunjungan ke Eropa Barat seringkali melibatkan prosedur yang rumit, sementara Rusia menawarkan kemudahan dengan persyaratan visa yang lebih sederhana. Keberagaman dan kemudahan tersebut semakin menggiring minat masyarakat Indonesia untuk menjelajahi kekayaan Rusia.

“Saat ini, data-detail yang diperlukan untuk visa ke Eropa Barat memerlukan bukti rekening dan pemohon visa harus datang langsung untuk foto paspor biometrik. Di Rusia, prosedurnya jauh lebih sederhana. Misalnya, pemohon visa dari Surabaya tidak perlu pergi ke Jakarta untuk mendapatkan visa,” ungkap Miftahus.

Dengan berbagai potensi dan peluang ini, perusahaan wisata Indonesia yakin bahwa mereka dapat membawa pengalaman unik dan tak terlupakan bagi para pelancong yang berani menjelajahi destinasi baru ini. Meskipun tantangan global tetap ada, namun semangat untuk terus menyajikan keindahan dan warisan Islam melalui paket wisata yang dikemas secara halal tetap membimbing langkah mereka di kancah internasional. (Liu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *