Tangsel – Javanewsonline.co.id| Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar bazar Ramadhan akbar secara serentak di 7 Kecamatan di Kota Tangsel. Bazar ini diadakan untuk menjaga stabilitas harga barang pokok di Kota Tangsel.

Kegiatan bazar murah ini berlangsung sejak Kamis (20/4), menghadirkan berbagai komoditi pasar, seperti minyak, beras, daging, sayur mayur dan lainnya.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menyampaikan, semenjak pandemi menyerang Indonesia selama dua tahun ini, bazar semacam ini tidak diselenggarakan, ini merupakan pertama kalinya selama dua tahun terakhir.

Bazar ini dimanfaatkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap komoditi, terutama bahan pangan. “Berbagai komoditi dijual dengan harga dibawah pasar, bahkan ada harga yang dijual setengah harga, dari Rp 200 ribu dijual seharga Rp 100 ribu,” ungkap Pilar.

Dia menambahkan, bahwa dalam proses penyediaan bahan pangan ini, Pemerintah bekerjasama dengan beberapa pihak. Misalnya BJB, BSD, Hiswanan Migas hingga Indah kiat dan Bulog. Dengan kerjasama tersebut Tangsel berhasil memberikan harga termurah.

Atas kesuksesan bazar tersebut, Pilar memberikan apresiasi hingga ucapan terima kasih dengan kerja sama dan juga partisipasi masyarakat atas bazar ini. Dia berharap pada bazar selanjutnya akan ada lebih banyak komoditi yang bisa dijual kepada masyarakat.

“Terima kasih untuk kawan-kawan jajaran Kecamatan dan OPD yang telah bersama-sama melaksanakan program ini, semoga menjadi keberkahan bagi kita semua,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Tangsel Heru Agus Santoso menjelaskan, bahwa seluruh Kecamatan secara serempak melakukan bazar ini. Hal yang sama dilakukan sebelum Ramadan namun dalam skala yang lebih kecil.

Heru menyampaikan bahwa saat ini Tangsel sedang dalam proses penanganan Covid-19, sehingga pelaksanaan bazar ini tetap harus memenuhi protokol kesehatan. “Agar klaster penularan tidak bertambah,” katanya.

Selain menjual bahan pangan dalam bazar, pemerintah juga melakukan proses operasi pasar, untuk memastikan harga bahan pokok tidak naik secara signifikan dan tetap terkendali di bawah pengawasan. Sehingga masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari. (ard) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *