Ayam yang timbulkan bau tidak sedap

Pandeglang – Javanewsonline.co.id | Puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Desa Kalanganyar Labuan Pandeglang Banten, protes didepan kantor Desa Kalanganyar, Sabtu, (26/2), karena daging ayam yang dibelinya dari agen e warung desa tersebut tercium bau Tidak sedap.

Mereka kecewa karena Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang sudah diuangkan secara tunai sebesar Rp 600.000, ternyata wajib dihabiskan untuk membeli paket sembako. Bahkan, oleh petugas desa, KPM tidak boleh membawa uang keluar dan harus dihabiskan untuk belanja sembako di Agen e Warung di desa tersebut.

“Harusnya kami dibebaskan, belanja dimanapun, karena kami juga tidak boleh protes dengan daging yang sudah tidak layak dan timbulkan bau tidak sedap, yang disediakan oleh pihak desa. Kami harus menerima saja dan tidak boleh menolak,” ujarnya.

Beberapa warga yang juga ikut protes meminta kepada Pemerintah untuk ikut memantau dan mengawasi penyaluran dana BPNT agar tidak ada lagi penyimpangan di desa. “Kami protes ini, karena kami tidak terima, sebab yang terjadi dilapangan tidak sesuai dengan yang di informasikan oleh pemeritah,” ucapnya.

KPM hanya mengetahui kalau program BPNT ini berupa bantuan uang tunai sebesar Rp 600.000,-  tapi kenyataannya seperti inilah yang didapatkan KPM. Uang yang diterima sebesar Rp 600.000,- harus di habiskan untuk membeli paket sembako dengan komoditi daging ayam berbau busuk dan tidak layak dikonsumsi.

Warga menuturkan, pada saat menerima uang tunai sebesar Rp 600.000,- petugas PT Pos Indonesia diduga menekankan untuk tidak membelanjakan uang ke luar. Dari beberapa warga penerima manfaat, ada seorang ibu berinisial JR menyampaikan keluhannya, menurutnya, selain janda, ia adalah orang tidak mampu, ia juga mengurusi anak yatim setelah ditinggal suaminya.

Ia berharap, uang BPNT ini tidak diharuskan oleh pemerintah dibelanjakan semua untuk sembako. Agar uang ini bisa digunakannya untuk keperluan lain. Ia juga meminta agar bisa membelanjakan uang tersebut dimana saja, tidak harus ditentukan oleh desa dan harus dihabiskan untuk belanja paket sembako di desa tersebut.

“Sedangkan buat beli gas, bumbu dapur dan biaya anak yatim dirumah tidak ada. Malah kami di paksa untuk menghabiskan uang tersebut, apalagi daging ayamnya sudah bau dan tak layak di makan, oleh orang desa tidak boleh ditolak dan kami harus terima saja,” pungkasnya. Beberapa kali awak media berusaha menghubungi Kepala Desa Kalanganyar dan Camat Labuan Kab Pandeglang, tapi keduanya belum bisa dihubungi. (tb)   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.