Pemalang – Javanews.co.id | Tim Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBH NU) dan LBH Ansor CPNU Kabupaten Pemalang menggelar Pres-Rilise bersama beberapa Media Cetak, Online dan Media Elektronik, bertempat digedung Sekretaris bersama, Jalan Pemuda No 49 Mulyoharjo Pemalang, Jumat (30/10).
Ketua LBH NU Agus Toni SHI dalam pres rilisenya menjelaskan kronologis terjadinya persekusi yang menimpa lima warga yang sedang membersihkan lahan kebun di Rt 06 RW 01 Desa Nyamplungsari Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Satu diantara kelima warga yang di persekusi yakni Mufidi adalah Kader Ansor terbaik yang juga sebagai Anggota LBH NU Pemalang dan empat saksi lainnya.
Disampaikan oleh Ketua LBH NU Agus Toni SHI didampingi Sekretaris Helmi Nuky Nugroho SH MH dan Bidang Litigasi Bagus Hari Rusmanto SH, juga Sekretaris LBH Ansor PCNU Pemalang Aji Munaji SH. Tujuan menggelar Pres rilise untuk mengawal laporan dari kasus tersebut.
Dalam Pres-rilise dijelaskan kronologis awal kepada Media, bahwa pada Rabu lalu 20 Oktober 2020, sekira pukul 09:00 Wib, telah terjadi persekusi terhadap Mufidi dan empat orang saksi, yang dilakukan oleh sekelompok orang berjumlah kurang lebih 30 orang, dengan menggunakan alat tajam dan benda tumpul, menyebabkan jatuh korban yaitu Mufidi yang mengalami luka sobek di kepala dan luka memar pada ke empat saksi lainnya.
Saat itu lima Korban sedang membersihkan lahan kebun yang berlokasi didekat pantai, kemudian dihampiri oleh sekelompok orang dengan melakukan pengeroyokan pada kelima korban.
Tim LBH NU menegaskan akan bersikap tegas dan mendorong kepolisian untuk terus melakukan pendalaman perkara pengeroyokan tersebut dan segera mengusut tuntas kejadian ini, sehingga dapat terpenuhi rasa keadilan bagi seluruh Masyarakat.
LBH NU juga ingin menunjukan bahwa hukum merupakan perangkat utama dalam bernegara. Agus mendesak kepada kepolisian untuk mengejar aktor intelektual yang diduga terlibat didalam perkara ini.
Ia meminta kepada kepolisian, untuk bekerja secara profesional dengan semangat untuk menegakan hokum, sehingga kejadian kekerasan antara masyarakat sipil tidak terulang kembali dimasa yang akan dating. Ia juga meminta kepada Media untuk turut mengawal kasus tersebut.
Dalam kesempatan itu, Helmi Nuky Nugroho SH MH selaku Sekretaris LBH NU menjelaskan, bahwa kelima korban persekusi tersebut sebelumnya dirawat di Puskesmas, kemudian dirujuk ke salah satu Rumah Sakit di Pemalang, diantaranya Mufidi yang terkena luka sobek dikepala dan masih dirawat, serta dalam tahap pemulihan. Sementara ke empat korban lainnya mengalami luka lebam akibat benda tumpul sudah kembali, tetapi masih melakukan rawat jalan. (Rae)