Banten – Javanewsonline.co.id | Wilayah Provinsi Banten, dilihat dari kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis, termasuk daerah rentan bencana. Bencana menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan daerah.
Demikian disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana, saat membuka Kegiatan Pengelolaan Risiko Bencana, beberapa waktu lalu. “Dari 14 jenis bencana, didefinisikan dalam Undang-undang Nomer 24 Tahun 2007, hampir semuanya berpotensi terjadi di Banten,” ucapnya.
Menurutnya, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tercatat 14 bencana yang berpotensi terjadi di Banten, yaitu gempa bumi, gelombang tsunami, pergeseran lempeng bumi, tanah longsor, banjir, kekeringan, kebakaran dan cuaca ekstrem.
Selain itu, tingginya jumlah industri di kawasan pantai barat juga menimbulkan ancaman bencana kegagalan teknologi, polusi kawasan industri, gelombang ekstrem, epidemi wabah penyakit, konflik sosial dan erosi.
Salah satu potensi besar bencana alam, menurut Nana, adalah erupsi Gunung Anak Krakatau. Selain masih aktif, gunung ini terus bertumbuh melebihi induknya, yakni Gunung Krakatau. “Setiap tahun pertumbuhannya bertambah lima meter dan lebarnya bertambah sepuluh meter,” kata Nana.
Karena itu, lanjut Nana, Kegiatan pelatihan dan sosialisasi ini dianggap perlu dilakukan, karena sejalan dengan arahan Presiden dalam Rakornas penanggulangan bencana tahun 2021 di Istana Negara.
Dimana Presiden menginginkan setiap daerah rawan bencana untuk melakukan simulasi bencana secara rutin. Selain itu, tambah Nana, kegiatan tersebut juga berpedoman pada Peraturan Kepala BNPB No 11 Tentang Peran Serta masyarakat dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, Permendes PDT dan Transmigrasi RI Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
“Selain regulasi tersebut, posisi Banten yang rawan bencana mendorong Pemerintah Provinsi Banten gencar melakukan pelatihan dan sosialisasi pemahaman sejak dini terkait mitigasi bencana” paparnya. Untuk diketahui, kegiatan yang diselenggarakan di Kota Serang ini, diikuti oleh sejumlah TNI, Polri, Satgas BPBD Kota Serang, PMI Kota Serang, Pramuka, Tagana Kota Serang, Unsur Perguruan Tinggi, Tokoh Masyarakat, serta sejumlah organisasi lainnya. (Adv)