Magetan — Dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 dan merayakan suksesnya Muhtamar PKB 2024 di Bali, DPC PKB Magetan menggelar acara kesenian wayang kulit semalam suntuk dengan lakon “Wahyu Makutharama”.
Acara yang berlangsung di Magetan pada Sabtu malam ini menampilkan Dalang Ki Jangkung Setya Utomo, S.Sn, dan bintang tamu Cak Yudho, Gareng Jajak, Puri Ratna, serta Lusi Brahman.
Hadir dalam acara tersebut Ketua DPW PKB Jatim, Prof. Dr. Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd., calon Gubernur Jawa Timur Luluk Nur Hamidah, M.Si., M.P.A., KH. Abdul Wahid, Ketua DPC PKB Magetan Suratno beserta anggota DPRD Magetan Fraksi PKB, calon Bupati Magetan Hj. Nanik Endang Rusminiarti, M.Pd., calon Wakil Bupati Magetan Suyatni Priasmoro, SH, MH, mantan Bupati Magetan Dr. Drs. H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM, serta masyarakat yang antusias menghadiri pagelaran tersebut.
Dalam sambutannya, Suratno, yang akrab disapa Kang Ratno, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya Muhtamar PKB 2024 di Bali. Ia juga mendeklarasikan kemenangan PKB di Magetan dalam pemilu 2024 lalu. Menurut Kang Ratno, kemenangan tersebut tidak terlepas dari bimbingan Gus Halim dan kerja keras para kader PKB di Magetan. “Kata Pak Halim, masih ada tugas lagi. Mataraman yang sejatinya merah harus bisa menjadikan srikandi pertama sebagai Bupati Magetan,” tegasnya.
Prof. Dr. Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd., sangat mengapresiasi capaian PKB Magetan. Ia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Magetan yang telah mendukung PKB dalam pemilu lalu. “Terima kasih banyak kepada masyarakat Magetan yang sudah merestui serta mendukung PKB Magetan sehingga bisa menjadi pemenang,” ucap Gus Halim.
Gus Halim juga menghimbau masyarakat untuk terus mengawasi kinerja DPRD Magetan yang akan dipimpin oleh PKB. “Mohon masyarakat terus mengawasi kinerja dewan yang akan dipimpin PKB Magetan agar tetap berhikmat kepada masyarakat Kabupaten Magetan,” tuturnya.
Di sisi lain, Ki Jangkung Setya Utomo, S.Sn, menjelaskan bahwa alur cerita wayang kulit “Wahyu Makutharama” menggambarkan perjalanan Arjuna dalam meneladani ilmu kepemimpinan.
Menurutnya, seorang pemimpin harus memiliki delapan watak dasar alam, sebagaimana ajaran Kresna dalam Astabrata: menjadi seperti matahari yang menghidupi, bulan yang menerangi, bintang yang menjadi arah, serta mendung yang menunjukkan kewibawaan. Pemimpin juga harus memiliki sifat bumi yang kukuh, samudera yang luas, api yang berani, dan angin yang menyentuh seluruh tempat.
Acara tasyakuran ini diakhiri dengan antusiasme dan harapan untuk masa depan PKB di Magetan. (Rendra)