Serang – Javanewsonline.co.id | Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengapresiasi pengulasan Golok Ciomas yang digelar di Padepokan Godam Denok, Kampung Cihujan, Desa Lebak, Kabupaten Serang, Rabu (27/9) malam.
Al Muktabar menilai pengulasan Golok Ciomas merupakan budaya Banten yang harus dilestarikan. Ia mengatakan bahwa budaya ini memiliki banyak filosofi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Dalam budaya ini banyak filosofinya. Utamanya seperti yang dijelaskan tadi, bahwa golok itu lurus. Dalam segala tatanan kehidupan kita lurus menjalankan tugas-tugas kita. Lurus memegang amanah dan sebagainya,” ungkap Al Muktabar.
Al Muktabar juga memberikan apresiasi kepada para pegiat Padepokan Godam Denok yang merupakan para generasi muda. Ia yakin para generasi muda bakal mewarisi nilai-nilai filosofis yang dimiliki oleh Golok Ciomas.
“Para generasi muda memerlukan peta jalan atau filosofi-filosofi dalam tata kehidupan sehari-hari,” ungkap Al Muktabar.
“Sehingga para generasi muda berpikir positif dan bernilai positif serta produktif,” tambahnya.
Al Muktabar juga mengaku senang mendapatkan cinderamata Golok Ciomas sebagai pengikat tali silaturahmi antara dirinya dengan masyarakat Banten, khususnya para pegiat Golok Ciomas.
Filosofi Golok Ciomas
Golok Ciomas merupakan salah satu budaya Banten yang memiliki nilai filosofis yang tinggi. Golok ini terbuat dari besi sulakar yang ditempa hingga menjadi senjata tajam. Golok Ciomas memiliki ciri khas, yaitu lurus dan memiliki ukiran di bagian gagangnya.
Filosofi golok Ciomas yang paling utama adalah tentang kejujuran dan kebenaran. Golok yang lurus melambangkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu jujur dan lurus dalam bertindak. Kita harus selalu memegang amanah dan tidak pernah menipu orang lain.
Selain itu, golok Ciomas juga melambangkan tentang kekuatan dan keberanian. Golok ini dulunya digunakan oleh para petani untuk membela diri dari serangan hewan buas. Golok Ciomas juga digunakan oleh para pejuang untuk melawan penjajah.
Al Muktabar mengatakan bahwa budaya Banten harus dilestarikan agar tidak hilang ditelan zaman. Ia berharap para generasi muda dapat berperan aktif dalam melestarikan budaya Banten, termasuk Golok Ciomas.
“Budaya Banten adalah kekayaan kita bersama. Mari kita lestarikan budaya Banten agar tetap lestari dan bermanfaat bagi generasi mendatang,” ungkap Al Muktabar.
Pengulasan Golok Ciomas yang dihadiri oleh Al Muktabar merupakan momentum penting untuk melestarikan budaya Banten. Al Muktabar berharap para generasi muda dapat mewarisi nilai-nilai filosofis Golok Ciomas untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.
Selain Al Muktabar, pengulasan Golok Ciomas juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat Banten. Pengulasan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Padepokan Godam Denok.
Dalam acara tersebut, para pegiat Padepokan Godam Denok juga melakukan berbagai kegiatan, seperti tahlilan, pembacaan barzanji, dan pertunjukan seni budaya Banten. (Adv)