Kediri  –  Javanewsonline.co.id | Dalam upaya meningkatkan capaian pelaporan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) bagi para pelaku usaha, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri kembali mengadakan Workshop Asistensi Pengisian LKPM Online yang Dibantu Sampai Lancar (Apelin Pacar) untuk Triwulan II, pada Rabu (3/7).

Kegiatan ini bertujuan membekali peserta dengan pengetahuan mengenai pengisian LKPM agar realisasi investasi di Kota Kediri semakin meningkat. Workshop tersebut diadakan di salah satu hotel di Kota Kediri dan berpedoman pada Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 2 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Fasilitasi Penanaman Modal Tahun Anggaran 2024.

“Setiap pengajuan izin berusaha melalui OSS secara otomatis wajib mengisi LKPM, sehingga para penanam modal harus memiliki pemahaman tentang tata cara mengisi laporan LKPM,” ujar Edi Darmasto, Kepala DPMPTSP Kota Kediri.

Edi menjelaskan, pelaporan LKPM bersifat wajib bagi pelaku usaha. Untuk waktu penyampaian LKPM, terdapat perbedaan berdasarkan tingkat risikonya: bagi pelaku usaha kecil, LKPM harus disampaikan dua kali dalam setahun (setiap semester), sementara bagi pelaku usaha menengah dan besar, LKPM harus disampaikan empat kali dalam setahun (setiap triwulan).

“LKPM memuat perkembangan penanaman modal dan kendala yang dihadapi pelaku usaha yang disampaikan secara berkala kepada BKPM dan dinas. Karena bersifat wajib, akan ada sanksi administratif bagi pelaku usaha yang tidak menyampaikan LKPM,” tambahnya.

Lebih lanjut, Edi menyampaikan bahwa investasi memiliki kontribusi penting dalam mendorong perekonomian Kota Kediri. Investasi juga berperan sebagai salah satu komponen dari pendapatan nasional untuk Produk Domestik Bruto (PDB). Apabila realisasi investasi meningkat, maka PDB juga akan meningkat.

“Ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan akan mempengaruhi pendapatan per kapita. Jadi, jika pendapatan per kapita tinggi, kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat,” jelasnya.

DPMPTSP Kota Kediri menargetkan capaian investasi sebesar Rp2,65 triliun pada tahun 2024. Edi berharap seluruh peserta, baik 50 peserta yang hadir secara tatap muka maupun 35 peserta yang mengikuti secara daring, dapat mengikuti kegiatan Bimtek dengan baik sehingga mahir dalam mengisi LKPM dengan benar.

Pada kesempatan yang sama, Amiruddin Salam, peserta dari RSUD Daha Husada, menilai kegiatan ini sangat membantu pelaku usaha dalam melaporkan LKPM. Menurutnya, materi yang disampaikan oleh tenaga pendamping sangat jelas dan mudah dimengerti. Peserta juga dapat melakukan tindak lanjut ke DPMPTSP. Ia berharap workshop seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin.

“Bagi kami pengusaha apotek yang awam dengan pelaporan-pelaporan, workshop ini sangat membantu. Kami jadi tahu apa saja yang perlu diisikan,” tuturnya. (JK/Kominfo Kota)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *