Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menggelar sosialisasi penting mengenai program gizi dan penanganan stunting di Kampung Pagupon Lebak, Desa Leuwi Limus, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang. Acara yang berlangsung pada Rabu, 30 Oktober 2024, dihadiri oleh puluhan warga yang antusias ingin memahami lebih dalam tentang pentingnya pola makan sehat dan bagaimana mencegah stunting, masalah gizi yang masih menjadi perhatian serius di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Hery, anggota Komisi V DPRD Provinsi Banten, memberikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan Dinkes Banten. Menurutnya, sosialisasi seperti ini sangat penting agar masyarakat lebih memahami bahaya stunting dan dampaknya terhadap pertumbuhan anak.
“Sosialisasi ini adalah langkah awal yang baik. Masih banyak yang belum mengerti betul apa itu stunting dan dampaknya bagi masa depan anak-anak kita. Edukasi yang diberikan di lapangan akan sangat membantu,” ujar Hery. Ia berharap program serupa terus diperluas, sehingga pemahaman tentang gizi dan cara mencegah stunting bisa tersebar lebih luas lagi.
Salah satu materi yang disampaikan oleh dr Siti Noviyanti, tenaga medis dari Puskesmas Cikande, menyoroti pentingnya perubahan pola makan masyarakat, terutama dalam menghindari makanan kemasan dan ultra-proses yang kini lebih sering dikonsumsi.
“Makanan sehat adalah makanan alami yang tidak melalui proses berlebihan. Sayuran, buah, dan umbi-umbian adalah contoh makanan sehat yang sangat baik bagi tumbuh kembang anak,” ujar dr Noviyanti.
Ia menambahkan, kebiasaan mengonsumsi makanan kemasan yang tinggi bahan pengawet atau gula tambahan dapat mengganggu proses pencernaan anak dan menghambat perkembangan mereka.
Selain itu, dr Noviyanti juga menekankan pentingnya variasi sumber karbohidrat dalam pola makan. Masyarakat sering kali hanya mengandalkan nasi sebagai sumber utama karbohidrat, padahal ada banyak pilihan sehat lainnya, seperti kentang, ubi, dan umbi-umbian. Dengan variasi tersebut, pencernaan anak akan lebih terlatih, dan asupan gizi dapat diserap dengan lebih optimal.
“Penting bagi kita untuk mengenalkan variasi makanan pada anak-anak, agar mereka mendapatkan asupan gizi yang seimbang. Tidak hanya nasi, tapi juga kentang dan umbi-umbian bisa menjadi pilihan karbohidrat yang baik,” tambah dr Noviyanti. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya di Kabupaten Serang, mengenai pentingnya pola makan sehat dalam upaya mencegah stunting.
Dinkes Provinsi Banten berkomitmen untuk terus menggelar program edukasi serupa di berbagai daerah guna mewujudkan Banten bebas stunting dan menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan siap menghadapi masa depan. Dengan dukungan masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya gizi seimbang, langkah menuju masa depan yang lebih sehat semakin dekat. (adv)