Tanjabbar – Javanewsonline.co.id | Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang biasa disebut dengan bedah rumah merupakan salah satu program pemerintah yang didambakan oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), khususnya mereka yang memiliki rumah dengan tingkat tidak layak huni.

Melalui program tersebut, selain meningkatkan kualitas rumah agar lebih layak huni, masyarakat juga ikut berperan aktif dalam pelaksanaannya. Salah satunya dalam hal mensurvey toko material, agar bisa mendapatkan harga bahan yang termurah.

Namun berbeda halnya dengan yang terjadi di Desa Kuala indah Kecamatan Kuala Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Dimana, saat awak media melakukan investigasi kelapangan, pada Rabu 22 April 2022, didapati keluh kesah masyarakat penerima manfaat dari program bedah rumah, salah satunya adalah rendahnya mutu material yang dibagikan oleh supplier ke masyarakat penerima manfaat.

Salah seorang warga penerima manfaat, yang tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan, bahwa mereka tidak pernah diikutsertakan saat survey ke toko material.

“Kami hanya menerima apa yang diberikan kepada kami dan kami tidak berani menolak apapun material yang diberikan kepada kami, sebab yang mengantarkannya adalah oknum tentara pak,” ujarnya.

Dari informasi yang didapat, supplier dari kegiatan tersebut adalah HJ. Saat awak media melakukan konfirmasi di kediamannya, Kamis 23 April 2022, HJ menampik segala tuduhan masyarakat, ia mengatakan hanya sebagai penghitung barang.

“Saya hanya sebagai penghitung barang saja, berapa kubik barang keluar, saya hitung, saya bukan supplier,” ucapnya. Untuk mengetahui kejelasannya ia menyarankan untuk menghubungi Fh “Sebaiknya bapak tanyakan saja langsung ke pak Fh,” pungkasnya. (ADI)   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *