Oleh: Wahid
“Maryamah, seorang janda dengan dua anak dari Desa Gunung Sereng, Bangkalan, mengisahkan betapa dirinya terpinggirkan dari bantuan sosial pemerintah setelah orang tuanya meninggal. Sementara tetangga yang lebih mampu menerima bantuan, Maryamah justru merasa diabaikan dan berharap perhatian pemerintah segera kembali kepadanya”
Di sebuah desa kecil bernama Gunung Sereng, di Dusun Laok Gunong, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, terdapat seorang wanita bernama Maryamah. Maryamah, yang kini menyandang status janda dengan dua anak, telah lama merasakan ketidakadilan dalam hidupnya. Namun, yang paling membuat hatinya teriris adalah ketidakadilan yang dirasakannya dari pemerintah.

Maryamah, yang dahulu sempat menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah ketika orang tuanya masih hidup, kini merasakan betapa perihnya hidup tanpa dukungan tersebut. Ketika orang tuanya meninggal dunia, bantuan yang selama ini menjadi penopang hidupnya pun ikut menghilang. Tidak ada lagi uluran tangan dari pemerintah yang datang menghampiri pintu rumahnya.
Sambil mengusap air mata, Maryamah menceritakan kisahnya kepada awak media yang menemuinya pada Selasa, 13 Agustus 2024. Di sampingnya, seorang aktivis pemuda desa, yang dikenal dengan inisial S, memberikan dukungan moral. Maryamah, dengan suara yang penuh kesedihan, menyampaikan betapa sulitnya hidup yang dijalaninya sekarang.

“Aku sekarang seorang janda dengan dua anak. Setelah orang tuaku meninggal, aku tidak pernah lagi menerima bantuan dari pemerintah. Entah apa alasannya, tapi rasanya pemerintah sudah tidak adil kepada keluargaku,” ucap Maryamah dengan suara yang terdengar getir.
Tangisan Maryamah semakin pecah ketika ia menyampaikan bahwa beberapa tetangganya yang tergolong mampu justru mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Sedangkan aku, setelah orang tuaku tiada, tidak pernah lagi merasakan bantuan itu. Rasanya sangat menyakitkan,” lanjutnya.
Di akhir wawancara, Maryamah menyampaikan harapannya yang tulus agar ada pihak dari pemerintah yang peduli dengan nasib keluarganya. Ia sangat berharap agar bantuan dan perhatian dari pemerintah dapat segera terealisasi, sehingga ia dan kedua anaknya bisa melanjutkan hidup dengan lebih layak.
Maryamah adalah satu dari sekian banyak warga yang merasa terpinggirkan dan dilupakan oleh sistem. Kisahnya adalah cerminan dari ketidakadilan yang masih terjadi di tengah masyarakat. Mari berharap agar suara Maryamah didengar, dan tindakan nyata segera dilakukan untuk membantu mereka yang benar-benar membutuhkan.