Bone (Sul-Sel) – Javanewsonline.co.id | Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Bone menggelar rapat pertemuan sosialisasi Penyusunan Rencana Pengembangan Pengelolaan Irigasi (RP2I), Revisi Perda Irigasi dan penyusunan Perbup P3A pada program IPDMIP yang dilaksanakan di Hotel Novena, Jalan Ahmad Yani no 25 Watampone, Kamis (3/12).
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) H Andi Yusuf S.IP MH yang saat itu hadir membuka acara menyampaikan, bahwa Penyusunan Pengembangan Pengelolaan Irigasi adalah hal mutlak yang harus didorong untuk dilaksanakan, karena dokumen ini merupakan pedoman atau acuan dalam melaksanakan pengelolaan dan pengembangan irigasi. Kedepan dokumen ini akan sangat berguna baik oleh kelembagaan irigasi maupun kepada Perkumpulan Petani Pemakai Air.
“Semoga melalui kegiatan hari ini, ada perhatian yang terintegrasi demi untuk meningkatkan peran dan fungsi lembaga irigasi, sehingga ketahanan pangan dan sarana prasarana irigasi bisa meningkat dan terpelihara dengan baik, melalui RP2I ini bisa diwujudkan secara bersama-sama dengan memberikan masukan dan pikiran, sehingga pekerjaan ini dapat terlaksana sesuai harapan bersama,” ungkap Andi Yusuf.
Selanjutnya, Pembinaan P3A perlu tetap dilanjutkan dan memberikan perhatian, agar mereka selaku penerima manfaat dapat melaksanakan secara maksimal dan diharapkan kedepannya bisa menjadi P3A yang berkembang dan Mandiri.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Bone Dr Ade Fariq Anshar M.SI yang hadir selaku pemateri menyampaikan, bahwa IPDMIP ini merupakan program Pemerintah, kerjasama ADB dibidang irigasi, bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan sistem irigasi, baik Kewenangan Pusat, Provinsi maupun Kabupaten. Bagaimana program ini bisa memberdayakan Perkumpulan Petani Pemakai Air dengan maksimal.
Peringkat ke 7, Penghasil gabah atau Beras Kabupaten Bone se Indonesia harus tetap dipertahankan, dengan tetap selalu melakukan evaluasi dan monitoring dalam menjalankan tugas di bidang irigasi ini.
“Adapun keluaran Output yang diharapkan bisa dimaksimalkan, yakni menguatnya sistem dan kapasitas irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi berjalan dengan baik, kelembagaan pertanian beririgasi menjadi lebih mandiri, meningkatnya infrastruktur pertanian dan meningkatnya pendapatan pertanian beririgasi,” terang Andi Ade Fariq.
Semoga melalui Program IPDMIP, dengan merehabilitasi daerah irigasi bisa berjalan baik sebagai pilot percontohan untuk program lain, seperti DAK dan DAU, sehingga ketahanan pangan lebih meningkat.
Selain itu, Tenaga Ahli Konsultan Pendukung IPDMIP Ir Imam Rohani ST MT yang hadir dalam membawakan materi, dalam paparan inti pokoknya menyampaikan, perlunya RP2I ini sebaiknya diselesaikan dengan baik.
“Begitupun beberapa Dimbursement Link Indikator (DLI) harus dilaksanakan dengan baik, karena menjadi salah satu syarat untuk dibayarkan oleh Pemerintah Indonesia, melalui pemberi pinjaman dana hibah ADB ketika indicator standar nilai memenuhi syarat untuk dibayarkan,” jelas Imam. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bidang Bina PSDA Sutamin SP M.SI, Kabag Hukum Setda Bone sebagai Pemateri, Para UPT serta Tim Konsultan ISAI dan Asisten Pendukung serta pegawai lainnya. (Arb)