Jepara – Javanewsonline.co.id | Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Jepara, mendukung Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional, SWI Monitor kegiatan diskusi yang digelar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut di atas Kapal Dewa Ruci yang sedang bersandar di dermaga Kolinlamil, Pangkalan Angkatan Laut, Jakarta, Kamis 11/8.
Diskusi dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Laut RI Laksamana TNI Yudo Margono, Megawati Soekarnoputri, Dr Connie Rahakundini Bakrie (Pengamat Militer), Laksamana Pertama TNI Ir Eko Gajah Seno (Kepala Dinas Sejarah TNI AL), Dr Alamsyah (Dosen Undip Semarang), sebagai narasumber Prof Ratno Lukito – yang juga Ketua Tim Pakar Ratu Kalinyamat, pembaca rekomendasi Pejabat Bupati Jepara Edi Supriyanta, pejabat Kementerian Sosial, budayawan Sujiwo Tejo, akademisi dan ratusan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi.
Ketua Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Jepara Andrie Once menjelaskan, pihaknya sangat mendukung Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional. “Jiwa kepahlawanan Ratu Kalinyamat diakui dunia berdasarkan data otentik, bukti empiris, naskah akademik, bukti analisa kajian akademik. Hingga perjuangan Ratu Kalinyamat mengusir orang asing dari nusantara, semua ada, ” tegas Once menginagtkan.
Di tempat yang sama, Padmono Wisnugroho anggota DPRD Jepara sekaligus pembina SWI menyampaikan, dari sisi politis dan ekonomi, ratu Kalinyamat menjalankan politik bebas aktif. Yaitu, Ratu Kalinyamat bebas berdagang dengan siapa saja dan negara mana saja. Terbukti, ada pelabuhan besar di Jepara pada masanya sebagai pelabuhan perekonomian dan perekonomian.
“Masalah ekonomi bisa menjalin kerja sama dengan siapa saja, tapi ketika ada orang asing yang ingin memiliki, ingin menjajah, ingin mengatur kita, Mereka harus di usir, Itu sebagian jiwa kepahlawanan dari ratu Kalinyamat, ” terang wisnu.
Ia menerangkan, Ratu Kalinyamat skalanya sudah internasional pada jamannya. Bukan hanya untuk bumi Jepara pergerakanya, tapi untuk seluruh nusantara. “Ratu Kalinyamat pernah menyerang portugis dan dikejar sampai ke Malaka hingga ke Aceh. Ratu Kalinyamat memiliki pemikiran harus merdeka dari rongrongan dan penjajahan asing,” tandasnya.
Wisnu mengatakan, masyarakat harus bisa mentauladani Ratu Kalinyamat sebagai tokoh yang budho sinja lungkar busono (meninggalkan urusan dunia). “Dengan lungkar busono Ratu Kalinyamat telah mengorbankan semua harta kekayaannya untuk masyarakat Jepara. Semua hartanya ditinggalkan untuk membangun armada, membangun perekonomian dan masih banyak lainnya pengorbanan untuk Jepara, khususnya,” katanya. (Once)