BLITAR –  Javanewsonline.co.id | Upaya menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Blitar mendapat dukungan penuh dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Hal ini ditunjukkan dengan kehadiran dua legislator dalam peluncuran Program Makan Bergizi Gratis bagi siswa sekolah yang digelar di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kademangan, Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Rabu pagi, 30 September 2025.

Dua wakil rakyat yang hadir yakni Sugiyo, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, serta Maskur, S.Pd., anggota Komisi III. Keduanya secara simbolis ikut mendampingi kegiatan perdana yang diikuti puluhan siswa sekolah dasar, orang tua, serta perwakilan pemerintah daerah.

Sugiyo menegaskan, DPRD mendukung penuh program ini sebagai bagian dari upaya jangka panjang membangun generasi sehat dan cerdas. “Program makan bergizi gratis sejalan dengan visi meningkatkan kualitas SDM sejak dini. Anak-anak yang sehat, terpenuhi gizinya, akan lebih siap menyerap pelajaran dan kelak menjadi generasi unggul,” kata Sugiyo.

Menurut dia, keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh sinergi semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, sekolah, hingga peran aktif orang tua. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam implementasi agar manfaat yang diharapkan benar-benar terasa. “Jangan sampai program hanya seremonial. Harus berkelanjutan, terukur, dan tepat sasaran,” ujarnya.

Program makan bergizi gratis digagas pemerintah sebagai bagian dari strategi percepatan penurunan stunting. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, Kabupaten Blitar masih memiliki tantangan serius dalam menekan angka kekurangan gizi pada anak usia sekolah.

Maskur menilai, selain berfokus pada pemenuhan gizi, program ini juga memiliki dimensi sosial. “Anak-anak lebih bersemangat belajar bila kebutuhan dasar mereka dipenuhi. Ini investasi yang manfaatnya tidak hanya dirasakan hari ini, tapi juga 10–20 tahun ke depan,” katanya.

Komisi IV DPRD yang membidangi kesejahteraan rakyat menilai inisiatif ini sebagai langkah nyata memperkuat layanan dasar di bidang kesehatan dan pendidikan. DPRD, kata Sugiyo, akan mengawal alokasi anggaran agar program dapat berjalan optimal di seluruh kecamatan.

Meski demikian, DPRD juga menekankan perlunya pengawasan ketat. Distribusi bahan makanan, kualitas menu, serta keterlibatan tenaga kesehatan harus dipastikan sesuai standar. “Kami tidak ingin ada kendala teknis yang mengurangi efektivitas program. Anak-anak harus benar-benar menerima makanan bergizi sesuai kebutuhan,” tutur Sugiyo.

Pemerintah daerah diharapkan menjadikan sekolah sebagai pusat layanan gizi, dengan dukungan Posyandu, kader PKK, dan perangkat desa. Orang tua pun didorong untuk berperan aktif menjaga pola makan sehat anak di rumah.

Peluncuran program di Kecamatan Kademangan menjadi titik awal yang akan diperluas ke wilayah lain. DPRD menyatakan siap mengawal agar keberlanjutan terjamin, baik dari sisi pendanaan maupun regulasi.

“Ini bukan sekadar program makan siang, tetapi upaya strategis memutus rantai stunting dan meningkatkan daya saing daerah melalui generasi yang lebih sehat,” ujar Sugiyo.

Dengan dukungan DPRD, masyarakat, dan pemerintah daerah, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi model kolaborasi yang efektif dalam pembangunan manusia di Kabupaten Blitar. (Ida)