Hai Sobat Budaya! Pernahkah kamu mendengar tradisi Bersih Desa? Nah, baru-baru ini nih, Desa Dukuh di Kecamatan Lembeyan, Magetan, mengadakan acara Bersih Desa yang meriah. Acara ini diadakan di Punden Mbojo, sebuah tempat bersejarah di desa tersebut.

Menurut Pak Kades Romelan, acara Bersih Desa ini diadakan pada Bulan Selo, Hari Kamis Pahing, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas panen yang melimpah tahun ini. Beliau juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan adat istiadat Desa Dukuh yang bertujuan untuk “nguri-nguri” (melestarikan) budaya desa.

Lebih dalam, Pak Kades Romelan menerangkan bahwa Bersih Desa memiliki beberapa makna penting, yaitu:

  • Ungkapan syukur atas limpahan rezeki: Masyarakat Desa Dukuh bersyukur atas hasil panen yang melimpah dan berkah yang mereka terima selama setahun.
  • Pelestarian budaya leluhur: Bersih Desa menjadi wadah untuk melestarikan tradisi dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
  • Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan: Acara ini menjadi momen bagi masyarakat Desa Dukuh untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan.
  • Harapan untuk masa depan yang lebih baik: Bersih Desa juga menjadi doa dan harapan agar desa dan masyarakatnya selalu dijauhkan dari marabahaya dan diberikan kelancaran dalam segala hal.

Bukan Sekedar Hiburan, Cokekan Jadi Pengingat Identitas Budaya

Selain doa dan syukuran, acara Bersih Desa di Desa Dukuh juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan, salah satunya adalah cokekan (Tayub). Pertunjukan ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya menjaga identitas dan warisan budaya leluhur, seperti pepatah Jawa yang mengatakan, “wong Jowo ojo ilang jawane” (orang Jawa jangan hilang Jawanya).

Di tengah gempuran modernisasi, tradisi Bersih Desa di Desa Dukuh ini menjadi bukti bahwa budaya leluhur masih relevan dan dihormati oleh masyarakat. Acara ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan serta menumbuhkan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Bagaimana dengan Desa Kamu?

Apakah di desa kamu juga ada tradisi Bersih Desa atau acara adat lainnya yang bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur? Yuk, bagikan cerita dan pengalamanmu di kolom komentar!

Bersama, kita lestarikan budaya Indonesia!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *