Oleh: Rendra

“Desa Joketro, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan kembali menggelar acara Bersih Desa sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa dan menguri-uri budaya adiluhung Jawa. Acara yang berlangsung pada Jumat, 26 Juli 2024, ini dimulai dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan pagelaran seni karawitan serta tayub di punden Lebak RT/RW 16/07”

Desa Joketro, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan kembali menggelar acara Bersih Desa sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa dan menguri-uri budaya adiluhung Jawa. Acara yang berlangsung pada Jumat, 26 Juli 2024, ini dimulai dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan pagelaran seni karawitan serta tayub di punden Lebak RT/RW 16/07.

Sejak pagi, warga Desa Joketro sudah berbondong-bondong memadati punden Lebak. Kepala Desa Joketro, Marjoko, beserta perangkat desa turut hadir dalam acara tersebut. Semangat kebersamaan dan gotong royong terlihat jelas ketika warga bekerja sama dalam mempersiapkan segala kebutuhan untuk suksesnya acara tahunan ini. Tidak hanya warga desa, para pedagang kaki lima juga turut meramaikan suasana dengan berjualan di sekitar lokasi acara, menambah kemeriahan dan keceriaan.

Marjoko, melalui Ginarto selaku Kamituo Lebak, menyampaikan bahwa acara Bersih Desa ini merupakan warisan budaya dari leluhur Desa Joketro. “Dengan harapan dan doa, kami ingin agar warga Desa Joketro dijauhkan dari segala marabahaya oleh Allah SWT. Melalui bersih desa ini, semoga seluruh warga Joketro diberikan rejeki yang barokah, melimpah, diberikan kesehatan, kedamaian, dan kenikmatan oleh Allah SWT,” ujarnya.

Tidak hanya sebagai ritual tahunan, acara Bersih Desa ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarwarga desa. Selain itu, kegiatan ini menjadi momen penting untuk mengenalkan dan menjaga kekayaan budaya kepada generasi muda. Seni karawitan dan tayub yang ditampilkan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga tradisi leluhur yang sarat makna dan nilai.

Warga desa terlihat antusias mengikuti rangkaian acara. Anak-anak, remaja, hingga orang tua, semua larut dalam suasana kebersamaan dan kegembiraan. Mereka mengikuti setiap alunan musik karawitan dan gerakan tayub dengan penuh semangat. Keikutsertaan generasi muda dalam acara ini juga menjadi tanda bahwa tradisi ini masih sangat hidup dan terjaga dengan baik.

Acara ditutup dengan syukuran bersama, di mana seluruh warga duduk bersama menikmati hidangan yang telah disiapkan. Momen ini menjadi wujud nyata dari rasa syukur dan kebersamaan warga Desa Joketro. “Kami berharap acara ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun, menjadi ajang silaturahmi dan pelestarian budaya yang tak ternilai harganya,” tutup Marjoko.

Bersih Desa di Desa Joketro bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga simbol dari keberlanjutan warisan leluhur yang terus dijaga dan dihormati. Dengan semangat nguri-nguri budaya leluhur, Desa Joketro menunjukkan bahwa kearifan lokal dan nilai-nilai tradisi masih tetap relevan dan penting dalam kehidupan masyarakat modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.