Serang – Javanewsonline.co.id | Kamis  4 Juli 2024 | Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Posyandu Provinsi Banten mengadakan Webinar Lansia Terawat Indonesia Bermartabat dalam rangka Peringatan Hari Lansia Nasional 2024. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan diikuti oleh para kader PKK dan kader Posyandu Provinsi Banten, bertujuan memperkuat layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) bagi warga lansia.

“Webinar ini digelar untuk memperingati Hari Lansia Nasional Tahun 2024,” ungkap Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Banten, Tine Al Muktabar, di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Kamis (4/7/2024).

“Kami mengusung tema Lansia Sehat, Bahagia, Produktif, Tanpa Pikun.” tambahnya.

Tine menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari kepedulian terhadap kelompok rentan, khususnya lansia, yang merupakan salah satu dari 10 program pokok PKK. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan layanan Posyandu bagi lansia.

“Dua kegiatan ini kami kolaborasikan. Mudah-mudahan melalui inisiasi webinar ini, nantinya dapat dilakukan pemeriksaan fungsi kognisi dan pendampingan intervensi melalui aktivitas fisik, dengan memanfaatkan lingkungan dan melakukan olahraga senam untuk mencegah pikun,” lanjut Tine. “Kami berharap ini dapat menghasilkan lansia yang sehat, bahagia, produktif, tanpa pikun. Semua ini dikelola di Posyandu dan melibatkan kader-kader PKK serta Posyandu.” katanya.

Tine juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan intervensi terhadap Posyandu selama dua bulan dengan memberikan model Posyandu percontohan. “Mudah-mudahan ini dapat meningkatkan fungsi kognisi masing-masing lansia dan memotivasi mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan fisik maupun pemanfaatan lingkungan.” ungkapnya.

Menurut narasumber pertama, Sophie Yolanda, kesehatan bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental. “Perasaan bahagia, bersosialisasi, dan hidup produktif minimal tidak membebani orang lain,” ujarnya.

Narasumber kedua, Norman Ardian Goenarjo, menyatakan bahwa lansia yang terkena demensia mengalami penurunan kemampuan berpikir dan tindakan. “Dengan berolahraga, bisa mengurangi penurunan fisik dan fungsinya, memperlancar aliran darah sehingga menjaga fungsi otak. Olahraga yang direkomendasikan adalah aktivitas fisik sedang selama 150-200 menit per minggu, atau intensitas tinggi selama 75-90 menit per minggu,” jelas Norman.

Nurhadi Ibrahim, pembicara ketiga, menambahkan bahwa risiko lansia mendapatkan penyakit lebih besar karena penurunan aktivitas fisik dan fisiologis. “Daya tahan lansia harus bagus agar tidak mudah tertular penyakit, memiliki fisik lentur, berinteraksi sosial dengan lingkungan, melaksanakan aktivitas hobi, hingga mampu mengeluarkan emosi,” katanya.

“Aktivitas fisik, mental, dan spiritual tetap bisa dilakukan di usia lansia, yang penting dalam suasana gembira.”lanjutnya.

Setelah webinar, TP PKK Provinsi Banten mengajak kader Posyandu dan kader PKK Provinsi Banten untuk menindaklanjuti dengan mendata lansia di wilayah masing-masing, melakukan kegiatan aktivitas lansia, mendokumentasikan kegiatan, dan mencatat di logbook. Tindak lanjut ini merupakan bagian dari Lomba Lansia Sehat Bahagia Produktif Tanpa Pikun, dengan aktivitas fisik yang dilombakan antara lain senam, baca, tulis, hafal, kerajinan tangan, berkebun, dan memasak. (Biro Adpim/man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *