Kota Tangsel – Javanewsonline.co.id | Gaung suntik Booster di Tangerang Selatan semakin nyata, hal tersebut terbukti dengan Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menerima suntik booster pertama yang diselenggarakan Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel, Rabu (12/1).
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Tangsel menyampaikan Setelah sdirinya menerima vaksin booster nanti program vaksinasi ini akan dilanjutkan untuk masyarakat umum dengan prioritas pertama yakni kaum lansia.
 “Alhamdulillah saya sudah menerima. Saya yakin (dibooster), mudah-mudahan tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berarti,” harap Benyamin usai menerima vaksin.
Lebih lanjut Walikota Benyamin mengatakan, prioritas utama dalam vaksinasi booster ini adalah kelompok lanjut usia. Kemudian kelompok usia 18 tahun ke atas.
Diketahui, Pada gelombang pertama, nanti akan ada lebih dari 100 ribu lansia yang akan ditargetkan menerima vaksinasi booster ini kedepan.
Dalam mendapatkan vaksin, masyarakat dipermudah dengan datang ke sejumlah fasilitas-fasilitas kesehatan yang telah disediakan, seperti RSUD di Pamulang, Serpong Utara dan Pondok Aren, ataupun PKM yang ada.
Dalam paparannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengungkapkan bahwa menurut data yang ia catat terdapat sebanyak 107.439 orang yang telah memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksinasi Booster nantinya.
“Sasaran tersebut terdiri dari kelompok lansia sebanyak 29.805 orang dan usia lebih dari 18 tahun sebanyak 77.634 orang,” beber Allin.
Allin pun menjelaskan, jika ada masyarakat yang masuk ke dalam kelompok umur prioritas, namun belum terdaftar, mereka dapat langsung datang ke fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi terdekat.
“Hanya dengan membawa KTP dan surat bukti vaksinasi dosis 1 dan 2 serta pastikan untuk tidak menggunakan NIK dan nomor handphone milik orang lain saat mendaftar vaksinasi booster untuk menghindari kendala administrasi di kemudian hari,” himbau Allin.
Lanjutnya dalam keterangan Allin, vaksin booster ini diberikan secara gratis untuk seluruh lapisan masyarakat yang masuk ke dalam kelompok usia prioritas. (Hms/Ardhi)