Indramayu – Javanewsonline.co.id  | Wakil Ketua DPRD Kabupaten Indramayu dari Fraksi Partai Gerindra, Kiki Zakiyah, S.E., menyerahkan bantuan satu unit traktor kepada kelompok tani di Desa Kendayakan, Kecamatan Trisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (15/12/2025).

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada ketua kelompok tani dalam sebuah acara yang digelar di Gedung Pendopo Bupati Indramayu. Penyerahan ditandai dengan pemberian miniatur traktor berbahan styrofoam.

Kiki Zakiyah menjelaskan, bantuan traktor ini merupakan bagian dari upaya mendukung kebutuhan petani dalam mengolah lahan pertanian. Pada tahun 2025 ini, terdapat dua kelompok tani yang mengajukan permohonan bantuan traktor, namun baru satu unit yang dapat direalisasikan.

“Untuk tahun 2026 mendatang, kami rencanakan ada bantuan lanjutan berupa traktor roda dua, traktor roda empat, bahkan unit combine harvester. Nantinya akan kami pertimbangkan apakah bersumber dari provinsi atau secara pribadi,” ujar Kiki.

Ia menambahkan, sebelumnya sejumlah kelompok tani di Indramayu juga telah menerima bantuan alat dan mesin pertanian, mulai dari traktor roda dua hingga roda empat. Bahkan, pada tahun 2024 lalu, ada kelompok tani yang telah memperoleh bantuan unit combine harvester.

Menurut Kiki, pemberian bantuan traktor merupakan salah satu program pendukung optimalisasi lahan pertanian di Indramayu. Pasalnya, wilayah tersebut masih membutuhkan alat pencacah tanah, khususnya untuk lahan yang telah dipanen menggunakan combine harvester.

Selain itu, ia juga menyoroti penggunaan pupuk di kalangan petani. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertanian, penggunaan pupuk kimia di Indramayu masih cenderung melebihi standar yang dianjurkan, sehingga diperlukan dorongan penggunaan pupuk hayati cair.

Dalam kesempatan itu, Kiki juga menyampaikan komitmennya dalam mendorong regenerasi petani melalui pembentukan Brigade Pangan Cendekia, hasil kerja sama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Indramayu. Program ini menyasar petani milenial berusia di bawah 40 tahun, dengan target satu orang petani milenial di setiap desa.

“Untuk memotivasi petani milenial, kami memberikan rangsangan berupa bonus umrah bagi mereka yang siap, mampu, dan bersemangat menggarap sawahnya,” kata Kiki yang juga menjabat sebagai Koordinator ICMI Indramayu.

Ia mengungkapkan, saat ini sudah ada petani milenial dari Kecamatan Bangodua yang berhasil diberangkatkan umrah pada tahun ini. Selain hadiah umrah, petani milenial juga akan mendapatkan insentif bulanan yang besarannya disesuaikan dengan hasil panen per musim.

Acara penyerahan bantuan tersebut turut dihadiri oleh Bupati Indramayu Lucky Hakim dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Daddy Rohanady.

Sementara itu, Aan, seorang petani asal Desa Sumbon, Kecamatan Trisi, mengaku merasakan peningkatan hasil panen sejak menggunakan pupuk hayati cair. Ia mengatakan, sejak tahun 2013 hasil produksi padinya meningkat dibandingkan saat menggunakan pupuk kimia.

“Dari satu hektare sawah, hasil panen bisa mencapai delapan ton. Ada kenaikan sekitar 1,5 ton per tahun, dan kualitas beras juga lebih bagus,” tutur Aan. (Agus R)