Tanjabbar – Javanewsonline.co.id | Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang biasa disebut Bedah Rumah di Desa Kuala Indah Kecamatan Kuala Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi menuai masalah.

Hal itu disebabkan rasa kecewa yang dirasakan Warga penerima manfaat dari program Bedah Rumah, karena rendahnya kualitas dan mutu material yang digunakan dalam proses pekerjaan bedah rumah tersebut.

Saat awak media hendak melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait, Rabu 20 April 2022, didapati Kantor Desa Kuala indah dalam keaadaan lengang, hanya terdapat satu orang staf desa bernama dewi. Selanjutnya awak media meminta nomor handphone Kepala desa M Nazimi kepada staf desa tersebut.

Namun  setelah Dewi melakukan komunikasi via handphone kepada kades, kades tidak berkenan memberikan nomer handphone nya. Dan atas arahan kades kepada Dewi, hal-hal yang ingin dikonfirmasikan agar disampaikan saja ke dewi.

“Saya tidak berani memberikan nomor hp pak kades, sebab pak kades tidak memperbolehkan, terkait apa yang akan bapak tanyakan, sampaikan saja ke saya, begitu perintah pak kades tadi,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, saat dilakukannya sosialisasi program BSPS pada kamis 24 februari 2022, Shafrun selaku Kepala Dinas Perumahan dan permukiman melalui Kabid Perumahan Efri Mulyadi menyampaikan, bahwa Kabupaten Tanjung Jabung Barat mendapat kuota sebanyak 259 unit yang tersebar di 18 desa dari 10 kecamatan.

Kepada Kepala desa disampaikan, bahwa bantuan tersebut untuk warga yang tergolong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan mampu berswadaya untuk menyelesaikan rumahnya menjadi layak huni.

“Kalau nanti ada konflik, maka akan kami lakukan evaluasi terhadap desa tersebut, sebab program ini bukan merupakan proyek, melainkan program dari pemerintah pusat yang di salurkan melalui balai perumahan kepada masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat,” pungkasnya. (Adi) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *