Serang  –  Javanewsonline.co.id | Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, mencanangkan Gerakan Serentak Cegah dan Tanggulangi Stunting Provinsi Banten di Gedung Kwarcab Pramuka Kota Serang, Jl Tb Suwandi, Cikulur, Kota Serang, pada Selasa (11/6/2024).

Inisiatif ini bertujuan untuk menangani dan mencegah stunting secara massif agar hasilnya lebih maksimal. Pada tahun 2024, angka prevalensi stunting ditargetkan turun di bawah 14 persen.

Gerakan ini, kata Al Muktabar, merupakan langkah mendasar dalam menangani stunting dan gizi buruk. Data dari Kementerian Kesehatan telah ditindaklanjuti secara bertahap. “Tadi kita lihat, anak-anak kita yang mengalami stunting telah membaik,” ucap Al Muktabar. Ia juga menambahkan bahwa penyakit terkait stunting akan ditangani dan dirawat di rumah sakit.

Al Muktabar menjelaskan, salah satu metode penanganan stunting adalah melalui Dapur PKK, yang telah berhasil diuji coba di Kelurahan Pager Batu, Kabupaten Pandeglang, dengan capaian perbaikan hingga 90 persen. Dapur PKK kini diperluas ke kabupaten dan kota lain di Banten. “Jika kita tangani secara terstruktur dan intens dengan pendekatan kolaboratif, hasilnya bisa cepat terlihat,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Ketua DPRD Provinsi Banten, Andra Soni, mengapresiasi inovasi yang dilakukan Pj Gubernur Banten dalam penanganan dan pencegahan stunting. “Selamat kepada Pj Gubernur Banten atas pencanangan Gerakan Serentak Cegah dan Tanggulangi Stunting. Saya yakin upaya ini akan berhasil,” ujarnya.

Pj Wali Kota Serang, Yedi Rahmat, juga mengapresiasi pencanangan gerakan ini dan menekankan pentingnya bantuan air bersih dalam upaya penanganan stunting di Kota Serang.

Plh Sekda Provinsi Banten, Virgojanti, melaporkan bahwa Pemerintah Daerah telah diperintahkan untuk melakukan intervensi secara serentak di seluruh daerah pada bulan Juni. Tahun 2024 sangat penting dalam upaya penanganan stunting dengan target nasional prevalensi stunting di bawah 14 persen. Pemprov Banten telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 698 miliar lebih untuk penanganan dan pencegahan stunting.

Virgojanti memaparkan beberapa intervensi spesifik, termasuk pemberian tablet penambah darah kepada remaja putri dan ibu hamil, vitamin kepada ibu hamil dan balita, serta makanan tambahan oleh Dapur PKK. Selain itu, monitoring dan evaluasi dilakukan oleh kader Posyandu, PKK, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan.

Gerakan serentak ini diharapkan dapat menyiapkan generasi muda Banten yang kuat, sejalan dengan persiapan menuju Indonesia Emas 2045. “Program-program tematik seperti ini berdampak langsung dan merupakan bagian dari agenda reformasi kita. Semakin fokus dan sampai kepada masyarakat, semakin banyak masalah yang bisa tertangani,” pungkas Al Muktabar. (Biro Adpim Prov Banten/man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *