Javanewsonline.co.id | MUBA, Bupati Musi Banyuasin (Muba) H M Toha Tohet mengimbau masyarakat agar merayakan malam pergantian Tahun Baru dengan cara sederhana. Imbauan tersebut disampaikan sebagai bentuk kepedulian dan empati terhadap korban bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatera.

Imbauan itu tertuang dalam Surat Edaran Bupati Muba Nomor P-800/1690/BPSDM/2025 tentang kesederhanaan dalam menyambut pergantian Tahun Baru, yang merupakan tindak lanjut dari surat edaran Gubernur Sumatera Selatan.

Bupati Toha mengatakan, perayaan Tahun Baru sebaiknya dilakukan secara bijak dengan mengedepankan nilai kepedulian sosial dan kemanusiaan.

“Kita hendaknya merayakan pergantian tahun dengan kesederhanaan, sebagai wujud empati terhadap saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh,” ujar Toha.

Selain kepada masyarakat umum, imbauan tersebut juga ditujukan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muba. Dalam surat edaran tersebut, terdapat empat poin yang menjadi perhatian bagi ASN.

Pertama, ASN diminta menyikapi pergantian Tahun Baru secara bijak dan sederhana dengan mengedepankan ketenangan, kepedulian sosial, dan empati kemanusiaan. Kedua, tidak mendorong atau menyelenggarakan perayaan Tahun Baru yang bersifat euforia, seperti pesta terbuka, konvoi, atau kegiatan sejenis yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.

Ketiga, perangkat daerah diminta menyesuaikan langkah-langkah pengendalian ketertiban dan keamanan di wilayah masing-masing agar tetap kondusif selama pergantian Tahun Baru. Keempat, kepala perangkat daerah diinstruksikan mengambil langkah-langkah konkret dalam menerapkan sikap kesederhanaan bagi ASN di lingkungan kerja masing-masing.

“Kesederhanaan ini diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat sekaligus menjaga situasi tetap aman dan kondusif,” kata Toha.

Pemerintah Kabupaten Muba berharap imbauan tersebut dapat dipatuhi demi terciptanya suasana pergantian Tahun Baru yang aman, tertib, serta penuh kepedulian sosial. (Heryawan)