“Pelalawan bersatu dalam budaya, maju dan menawan selamanya.”
Pelalawan – Javanewsonline.co.id | Semarak budaya dan kegembiraan masyarakat mewarnai peringatan Hari Jadi ke-26 Kabupaten Pelalawan yang digelar setiap bulan Oktober. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Pelalawan kembali menghadirkan berbagai kegiatan yang menegaskan identitas daerah sebagai tanah yang kaya sejarah dan budaya.

Pelalawan yang kini menjadi salah satu kabupaten maju di Provinsi Riau, memiliki akar sejarah panjang yang berawal dari Kerajaan Pelalawan, berdiri di tepi Sungai Kampar pada tahun 1761 Masehi di masa pemerintahan Sultan Syarif Abdurrahman Fachrudin (1811–1812).
Pemerintahan kerajaan ini terus berlanjut hingga era Sultan Syarif Harun (1940–1946). Kini, garis keturunan kerajaan tersebut diteruskan oleh Assayyidis Syarif Kamaruddin Harun, atau dikenal sebagai Sultan Syarif Kamaruddin, selaku Tengku Besar Kesultanan Pelalawan X.

Secara administratif, Kabupaten Pelalawan resmi berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang pembentukan delapan kabupaten/kota di Provinsi Riau, yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada 12 Oktober 1999 di Jakarta. Pemerintah Daerah mulai beroperasi secara resmi pada 5 Desember 1999. Sejak saat itu, tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah berdirinya Kabupaten Pelalawan.
Pawai Budaya Nusantara, Simbol Persatuan dan Keberagaman

Sebagai bagian dari tradisi tahunan, perayaan Hari Jadi ke-26 tahun ini diramaikan oleh Pawai Budaya Nusantara, yang menampilkan keragaman budaya dari berbagai suku dan daerah di Indonesia. Ribuan peserta dari berbagai kecamatan, kelurahan, dan desa turut ambil bagian. Berbagai tarian, busana adat, dan atraksi kesenian khas daerah tampil memukau di hadapan masyarakat yang memadati jalan utama Kabupaten Pelalawan.
Pawai ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi simbol persatuan dalam keberagaman masyarakat Pelalawan. Dari anak-anak hingga orang dewasa, semua ikut larut dalam suasana kegembiraan dan rasa bangga terhadap kekayaan budaya yang dimiliki daerahnya.
Suparlan, salah satu peserta dari Desa Surya Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, mengaku bangga bisa berpartisipasi dalam acara besar tersebut. “Kami belum sempat melakukan persiapan matang, tapi semangat kami besar karena merasa memiliki Pelalawan. Dalam waktu satu hari, warga Surya Indah siap ikut menyemarakkan pawai ini,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Lurah Pangkalan Kerinci Barat, Yogi Setiawan SSTP MSi, menyampaikan apresiasi dan harapan agar Pelalawan terus berkembang menjadi daerah yang maju dan menawan. “Hari ini kita melaksanakan Pawai Budaya Nusantara yang diikuti seluruh kepala desa, lurah, dan camat se-Kabupaten Pelalawan. Jumlah pesertanya luar biasa, mencapai sekitar 5.000 orang. Ini menunjukkan semangat gotong royong dan kecintaan masyarakat terhadap daerahnya,” ucap Yogi.
Antusiasme Peserta dan Masyarakat
Dari Kecamatan Kerumutan, Camat Rusdiyanto SKep, turut membawa rombongan peserta pawai dengan menampilkan musik larasakti, kesenian khas daerah yang menggunakan alat sederhana seperti kentongan. “Kegiatan pawai budaya tahun ini sangat luar biasa. Kami datang dengan penuh kegembiraan membawa kesenian desa untuk ikut memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Pelalawan,” ungkapnya.
Di sepanjang rute pawai, masyarakat tumpah ruah di jalanan untuk menyaksikan beragam penampilan budaya. Warna-warni kostum tradisional, musik, dan tarian dari berbagai daerah menjadikan suasana kota Pelalawan hidup dan meriah.
Selain pawai budaya, rangkaian peringatan Hari Jadi juga dimeriahkan dengan Bazar UMKM, Pangan Murah, pertunjukan seni, hingga hiburan musik dari artis ibu kota, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi warga dan wisatawan lokal.
Ucapan Terima Kasih dan Harapan Bupati
Bupati Pelalawan, H Zukri Misran, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh panitia, peserta, dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan acara tersebut. Ia juga memberikan penghargaan khusus kepada para penari muda yang menampilkan tarian kolosal Zapin Pecah Dua Belas, tarian khas Pelalawan yang menjadi simbol keanggunan dan semangat kebersamaan.
“Hari ini saya sangat bahagia. Di usia ke-26 Kabupaten Pelalawan, saya atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, camat, lurah, dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam Pawai Budaya Nusantara. Teristimewa, saya bangga kepada anak-anak Pelalawan yang menampilkan tarian kolosal Zapin Pecah Dua Belas. Kalian luar biasa,” ucap Bupati Zukri dengan penuh kebanggaan.
Bupati juga berharap agar tahun depan, pada perayaan Hari Jadi ke-27, kegiatan serupa dapat diselenggarakan dengan lebih meriah dan melibatkan lebih banyak partisipasi masyarakat. “Mari kita terus membangun Pelalawan agar semakin maju dan dicintai banyak orang. Semoga semangat budaya dan persaudaraan ini tetap terjaga untuk generasi mendatang,” tutupnya.
Pawai Budaya Nusantara di Hari Jadi ke-26 Kabupaten Pelalawan bukan hanya sekadar pesta tahunan, melainkan juga refleksi perjalanan sejarah, kebanggaan budaya, dan semangat gotong royong masyarakat Pelalawan yang terus hidup dari masa ke masa. (Adv/Erizal)