Kota Serang –  Javanesonline.co.id | Bank Banten berupaya memperkuat hubungan dengan kalangan media di Provinsi Banten. Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami, menegaskan sinergi dengan insan pers menjadi bagian penting dalam membangun citra dan kepercayaan publik terhadap satu-satunya bank daerah milik Pemerintah Provinsi Banten itu.

“Sejak awal niat kita adalah meneguhkan komitmen untuk membangun Bank Banten. Dari kondisi yang sebelumnya sakit, rugi lagi dan rugi lagi, kini kita upayakan agar bisa tampil sehat dan terus memiliki performa gemilang,” kata Busthami dalam diskusi bersama pengurus Serikat Perusahaan Pers (SPS) Banten di ruang rapat Gedung Graha Bank Banten, Jalan Veteran, Kota Serang, Jumat, 19 September 2025.

Pertemuan tersebut menjadi forum berbagi pandangan antara jajaran direksi Bank Banten dan pengurus SPS mengenai pentingnya kolaborasi. Menurut Busthami, peran media tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga mitra strategis dalam menyebarkan sinyal positif pemulihan Bank Banten.

Bank yang berdiri pada 2016 itu sempat mencatat kerugian besar. Hingga 2022, akumulasi kerugiannya mencapai Rp 1,6 triliun. Namun, sejak 2023 tren kinerja berbalik arah. Bank Banten berhasil membukukan laba Rp 26,59 miliar pada 2023 dan Rp 39,33 miliar pada 2024. “Bagaimana tren positif ini bisa sampai ke masyarakat tanpa peran teman-teman pers?” ujar Busthami.

Ia berjanji Bank Banten akan lebih terbuka dalam menyampaikan perkembangan kinerja, baik melalui konferensi pers maupun siaran resmi. Transparansi ini, menurut dia, krusial untuk mengembalikan kepercayaan publik yang sempat terguncang akibat kondisi keuangan bank di masa lalu.

Penasehat SPS Banten, Lesmana Bangun, menyambut baik komitmen yang disampaikan Busthami. Ia mengingatkan bahwa kesehatan bank daerah ini turut menentukan keberlangsungan bisnis media. “Hampir semua perusahaan pers di Banten adalah nasabah Bank Banten. Kalau bank sehat, kami pun mendapat pelayanan prima. Tapi jika sakit, yang repot juga kami,” kata Lesmana.

Ia menyinggung pengalaman pahit pada 2022, ketika nasabah kesulitan menarik dana karena adanya pembatasan transaksi. Kondisi itu, menurut dia, sangat mengganggu kelancaran operasional perusahaan pers. Karena itu, ia berharap menempati gedung baru Graha Bank Banten bisa menjadi pemicu semangat baru bagi jajaran direksi dan pegawai.

“Gedung ini harus jadi simbol optimisme. Harapan kami, Bank Banten benar-benar bangkit sebagai bank daerah yang unggul,” ujar Lesmana.

Diskusi yang berlangsung hangat itu dihadiri Ketua SPS Banten Muzdalifah, Sekretaris Ade Gunawan, serta sejumlah pengurus lainnya. Dari pihak Bank Banten hadir pula Direktur Kepatuhan Eko Virgianto, Direktur Operasional dan Transformasi Rodi Judo Dahono, serta Direktur Bisnis Bambang Widyatmoko.

Sinergi Bank Banten dengan SPS dipandang strategis. Di satu sisi, media mendapatkan kepastian akses informasi untuk publik. Di sisi lain, bank memperoleh dukungan dalam menjaga reputasi dan meningkatkan kepercayaan nasabah. “Sinergi ini harus kita rawat bersama,” kata Busthami.

Dengan tren positif dua tahun terakhir, Bank Banten menatap masa depan dengan lebih optimistis. Namun, jalan menuju stabilitas penuh masih panjang. Kolaborasi dengan industri pers menjadi salah satu pilar penting untuk memastikan transformasi itu tidak sekadar janji, melainkan kenyataan. (*)