Sambas — Javanewsonline.co.id | Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Sambas menutup periode kepemimpinan 2020–2025 dengan sejumlah capaian penting. Meski mencatat kemajuan signifikan, perusahaan pelat merah ini masih menghadapi tantangan klasik dalam pelayanan air minum.

Direktur Perumda Air Minum Sambas, Arpandi S.P., M.H., menyampaikan bahwa dalam lima tahun terakhir perusahaan berhasil memperluas layanan kepada masyarakat. Jumlah pelanggan meningkat hampir dua kali lipat, dari 8.026 pelanggan pada akhir 2019 menjadi 15.137 pelanggan per September 2025.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung perjalanan satu periode 2020–2025 ini, mulai dari pemerintah daerah, DPRD, OPD pembina, mitra usaha, hingga masyarakat dan pelanggan,” ujar Arpandi dalam keterangan resminya, Senin (22/9/2025).
Selain peningkatan jumlah pelanggan, Perumda juga mencatat perbaikan kinerja. Berdasarkan penilaian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalimantan Barat, nilai kinerja perusahaan pada 2023 dan 2024 berada di kisaran 2,94 dan 2,96 dengan kategori “Sehat”. Sebelumnya, perusahaan berada dalam kondisi “Kurang Sehat”.
Kinerja keuangan juga menunjukkan perbaikan. Laba perusahaan yang hanya Rp 101,8 juta pada 2020 melonjak menjadi lebih dari Rp 1 miliar pada 2022 dan 2024. Perusahaan juga berhasil mencapai nilai full cost recovery (FCR) pada 2023 dan 2024. Dari sisi peringkat di antara PDAM se-Kalimantan Barat, Perumda Sambas naik dari posisi ke-11 pada 2020 ke peringkat 6 pada 2023.
Meski demikian, Arpandi menekankan perlunya perbaikan di masa depan. Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika masih ada kekurangan dalam periode kepemimpinannya. “Capaian yang sudah baik kiranya dapat ditingkatkan di masa yang akan datang, sementara yang kurang harus ditindaklanjuti dan diperbaiki di periode berikutnya,” katanya.
Berdasarkan evaluasi internal, terdapat sejumlah rekomendasi untuk keberlanjutan Perumda Air Minum Sambas. Pertama, meningkatkan investasi pada infrastruktur, terutama jaringan pipa dan fasilitas produksi. Kedua, memperkuat sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan. Ketiga, meningkatkan kualitas layanan dengan mempercepat respon terhadap keluhan pelanggan serta pemanfaatan teknologi informasi. Keempat, memperluas kemitraan dengan pemerintah maupun masyarakat. Kelima, menyusun perencanaan strategis yang adaptif terhadap perubahan kebutuhan masyarakat.
Perjalanan Perumda Air Minum Sambas periode 2020–2025 menjadi catatan penting dalam pengelolaan BUMD di sektor air bersih. Meski banyak capaian yang diraih, tantangan peningkatan kapasitas, kualitas layanan, dan keberlanjutan usaha masih menjadi pekerjaan rumah bagi manajemen di periode selanjutnya. (Usman/tim)