Serang – Javanewsonline.co.id | Tradisi Tjimande kembali menorehkan sejarah. Festival Keceran Tjimande yang digelar di Provinsi Banten mencatatkan prestasi dunia setelah ritual “Rujakan Kesti” masuk dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Gubernur Banten, Andra Soni, menyebut pencapaian ini bukan sekadar kebanggaan komunitas Kesti Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH), melainkan milik seluruh masyarakat Banten. Ia berjanji festival ini tak berhenti sebagai seremoni sesaat, melainkan akan diusulkan sebagai agenda tahunan resmi dan masuk dalam kalender pariwisata daerah.
“Tinggal kami mendorong ke pemerintah pusat agar Festival Keceran Tjimande ditetapkan sebagai agenda tahunan dan menjadi ikon wisata budaya di Banten,” kata Andra di sela-sela acara, Jumat, 19 September 2025.
Festival yang berlangsung meriah itu menampilkan ragam kesenian khas Tjimande. Selain rujakan massal yang memecahkan rekor MURI, acara juga diisi tarian kolosal melibatkan 1.500 anak dari berbagai kabupaten dan kota di Banten. Tradisi keceran hingga prosesi urutan ciri khas budaya Tjimande turut dipentaskan, menyedot perhatian ribuan pengunjung.
Bagi masyarakat, kehadiran festival ini menjadi simbol kebangkitan budaya Banten. “Momentum ini membuktikan bahwa warisan leluhur kita tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa mendunia,” ujar salah seorang tokoh budaya setempat.
Langkah Pemerintah Provinsi Banten mengawal kegiatan ini dinilai tepat. Di tengah derasnya arus modernisasi, festival semacam ini menjadi ruang perjumpaan antara generasi muda dan akar tradisi. Tak sedikit pengunjung yang menyebut penyelenggaraan Festival Keceran Tjimande memberi inspirasi sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas kultural Banten.
Gubernur Andra menegaskan pelestarian budaya harus berjalan seiring dengan pembangunan pariwisata. “Kalau kita konsisten, Banten bisa jadi destinasi unggulan wisata budaya nasional,” katanya.
Dengan rekor MURI ini, Festival Keceran Tjimande dipandang melampaui sekadar acara komunitas. Ia menjelma panggung besar yang menyuarakan jati diri, kebanggaan, dan potensi Banten di hadapan publik luas, bahkan dunia. (Jariah)