Pematang Siantar – Javanewsonline.co.id | Meskipun Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto SIK dijadwalkan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Polres Pematang Siantar hari ini, Kamis (31/10), aktivitas peredaran sabu-sabu yang diduga dikendalikan oleh sindikat yang dikenal sebagai RS tampaknya tidak terpengaruh. Sindikat ini masih leluasa menjual barang terlarang di berbagai lokasi strategis di kota ini.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa kunker ini juga akan diisi dengan peresmian gedung baru Polres Pematang Siantar. Namun, keberadaan sindikat sabu-sabu RS di kawasan terminal Suka Dame dan seputaran SPBU Patuan Nagari menunjukkan ketidakpedulian mereka terhadap langkah penegakan hukum.

Sumber dari warga setempat menyatakan, meski diharapkan kedatangan Kapolda akan mengganggu operasional sindikat tersebut, kenyataannya, mereka tetap beroperasi seperti biasa. “Sindikat ini tampak berani, seolah tidak merasa terancam dengan kehadiran aparat,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Beberapa waktu lalu, tiga anggota sindikat RS ditangkap dalam operasi gabungan BNN dan Brimob, di mana 56 paket sabu ditemukan di rumah orang tua RS. Namun, perkembangan kasus ini hingga kini tidak jelas, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana sindikat ini mampu menghindari penegakan hukum.

Warga setempat mempertanyakan, “Apa yang menjadi resep sindikat RS sehingga mereka bisa terus beroperasi tanpa rasa takut?” Pertanyaan ini akan terus dijajaki oleh pihak berwenang. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *