Pangkep – Javanewsonline.co.id | Proyek Pemeliharaan Jalan Provinsi di Kabupaten Pangkep nyaris memakan korban.

Salah satu pengendara sepeda motor yang melintas di jalan poros Pangkep Pare Pare yang sedang berboncengan dengan rekannya dari arah Makassar tujuan ke Desa Taraweang Pangkep, yakni mahasiswi keperawatan yang sedang melakukan KKN di daerah Kabupaten Pangkep menjadi korban, akibat proyek pekerjaan jalan Provinsi, Selasa (28/3) sekira pk 23.55 wit.
Aulia mahasiswi perawat stikes Makassar mengalami kecelakaan dan terjatuh, sehingga mengalami luka di bagian kakinya, sementara rekannya yang di bonceng juga luka dibagian kakinya, akibat tidak melihat adanya tanda tanda di titik perbaikan jalan.

Dari arah Makassar depan ruko Abadi, tiba-tiba ia melakukan pengereman mendadak, karena melihat jalan berlubang, sebab gelapnya jalan dan kurangnya fasilitas marka jalan, sehingga tidak ada petunjuk lalu lintas.
Saat kejadian, kedua korban dilarikan ke Rumah Sakit Batara siang Pangkep oleh masyarakat yang ada disekitar kejadian menggunakan mobil pemilik warkop.
Setelah kedua korban mendapat tindakan medis dirumah sakit selama satu jam, pihak rumah sakit memperbolehkan korban kembali, karena luka yang di alaminya tidak terlalu parah (luka ringan).
Adapun kendaraan milik korban yang dititip di tempat parkir warkop tetap aman dan tidak mengalami kerusakan yang berarti.
Kronologis kejadian yang diceritakan korban saat diwawancarai oleh wartawan Java News saat sudah kembali dari rumah sakit mengatakan, bahwa dia terjatuh dan beruntung tidak terlindas oleh mobil yang berada di belakangnya.
Masih berkaitan dengan peristiwa itu, saat dia terjatuh dia masih sadarkan diri. Di tempat terpisah, warga yang berada disekitar warkop,
yang kebetulan sedang ngopi di warkop 45 Ruko Abadi sangat menyayangkan, karena kurangnya tanda tanda adanya pelaksanaan proyek pemeliharaan jalan provinsi, sehingga para pengendara tidak mengetahui adanya perbaikan jalan, bahkan kata salah seorang pengunjung yang juga Ketua lembaga swadaya masyarakat Pena Hukum Firman Hermanda, yang melihat peristiwa tersebut, saat dikonfirmasi oleh wartawan Java News mengatakan, perlunya pelaksana pekerjaan pemeliharaan sepanjang jalan poros Pangkep Pare Pare yang sudah dikikis segera ditutup kembali.
“Jangan dibiarkan sampai menunggu beberapa hari baru ditutup atau diaspal, agar jalan tidak berlobang, yang berakibat fatal dan bisa menimbulkan kecelakaan bagi pengguna jalan, sebagaimana yang dialami Awalia dan rekan nya,” ucapnya.
Masih dalam kaitan ini, firman mengatakan, tanda-tanda tidak sesuai pada titik pekerjaan, sehingga tidak kelihatan oleh pengendara sepeda motor. Disamping itu, tidak maksimalnya penerangan jalan, khususnya di poros Pangkep-Pare Pare.
“Semoga dengan kejadian ini, pihak pelaksanaan dapat lebih maksimal dan segera menutup secepatnya jalan berlobang tersebut, memperhatikan keamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan, baik roda empat maupun roda dua, agar tidak terjadi lagi kecelakaan,” tuturnya.(Jufri)