Barito Timur (Kalteng) –  Javanewsonline.co.id | Pemuda harus menjadi motor penggerak persatuan dan kesatuan bangsa dalam mewujudkan rasa cinta terhadap tanah air.

Hal itu dikatakan Fardoari Reketno saat berbincang pada momentum peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022.

Sudah 94 tahun, sejak awal ditetapkannya kongres Sumpah Pemuda yang di laksanakan pada 27-28 Oktober 1928. Pemuda dari sabang sampai merauke bersama-sama menurunkan ego, sehingga mencapai kesepakatan yaitu Ikrar Sumpah Pemuda, yang berisi semangat persatuan dan rasa cinta terhadap tanah air yakni ibu pertiwi.

“Sumpah Pemuda lahir dari kesadaran pemuda-pemudi yang cinta dengan tanah air, yang dilahirkan dengan kesadaran, sehingga pemuda bisa menyatukan tekad untuk melawan ancaman dan segala bentuk penindasan, serta mampu mengalahkan egosentris dalam menyikapi primodial di tengah-tengah bangsa yang majemuk ini,” kata Fardo, pemuda yang bercita-bercita ingin menjadi bupati tersebut.

Pemuda yang akrab di sapa Fardo itu mengatakan, jika 94 tahun silam Sumpah Pemuda sebagai tonggak awal dimulainya pergerakan menuju kemerdekaan, maka di masa sekarang, pemuda harus menjadi agen perekat bangsa yang cinta dengan tanah air, dan peduli dengan lingkungan dari era brutalnya kerusakan lingkungan yang di sebabkan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

Pemuda juga harus ambil bagian dalam melawan segala bentuk ancaman serta penindasan terhadap masyarakat maupun terhadap adat budaya bangsa, terutama yang ada disekitar kita.

“Salah satu wujud nyata terhadap kecintaan tanah air, yaitu dengan menjaga lingkungan sekitar dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.

“Jangan ada lagi tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, yang sengaja merusak lingkungan demi kepentingan pribadi. Kalau ada, kita harus bersatu untuk melawan itu semua,” tegas Fardo.

Pemuda asal Barito Timur itu juga mengatakan, selain sebagai agen perekat bangsa, para pemuda juga harus menjadi agen pembangunan, yang nantinya akan menentukan arah pembangunan bangsa dalam mewujudkan cita-cita negara yang berdaulat adil dan makmur, menuju Indonesia Emas 2045.

“Dengan merefleksikan kembali hari Sumpah Pemuda ini, semoga dapat membangun kesadaran untuk terus mempersiapkan diri dan menyatukan pemikiran demi terwujudnya cita-cita kita bersama,” pungkas Fardo. (sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *